Mesir Ancam Israel yang Berencana Menginvasi Rafah

Minggu, 17 Maret 2024 - 20:55 WIB
Mesir mengancam Israel yang berencana menginvasi Rafah. Foto/Reuters
GAZA - Mesir mengancam Israel yang berencana melakukan invasi ke Rafah pada bulan suci Ramadan. Kairo menyatakan bahwa invasi itu akan memiliki bahaya yang tak bisa diprediksi.

Kementerian Luar Negeri Mesir menyerukan kepada negara-negara internasional dan Dewan Keamanan untuk mendukung gencatan senjata segera di Gaza. Mesir memperingatkan bahaya Israel melakukan operasi militer apa pun di kota Rafah.

"Invasi ke Rafah akan mengakibatkan konsekuensi kemanusiaan yang serius yang akan menimpa warga sipil Palestina yang mengungsi di Rafah sebagai tempat berlindung terakhir di Gaza," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera.

Kairo menekankan bahwa melancarkan operasi militer di Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, merupakan pelanggaran hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional.



“Mesir menuntut Israel untuk menghentikan kebijakan hukuman kolektif terhadap rakyat Jalur Gaza, termasuk pengepungan, kelaparan, penargetan warga sipil secara sembarangan dan penghancuran infrastruktur, yang sepenuhnya melanggar hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional,” demikian pernyataan Mesir.

Hal senada diungkapkan Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan ancaman PM Israel Benjamin Netanyahu yang terus-menerus untuk menyerang Rafah “menimbulkan tantangan besar terhadap konsensus internasional dan Amerika dalam melindungi warga sipil”.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan di X bahwa “balas dendam buta mendominasi pemerintah Israel dan mengancam keamanan dan stabilitas kawasan dan dunia”.



Hal senada juga diungkapkan Kanselir Jerman Olaf Scholz saat bertemu Raja Abdullah dari Yordania. "Banyaknya korban sipil yang mungkin diakibatkan oleh serangan Israel di Rafah akan membuat perdamaian regional sangat sulit," kata Scholz.

“[Gencatan senjata jangka panjang] akan memungkinkan kita mencegah terjadinya serangan darat,” katanya.

Ketika ditanya apakah dia siap memberikan tekanan pada Netanyahu untuk menghentikan serangan semacam itu, Scholz mengatakan “sangat jelas kita harus melakukan segalanya agar situasinya tidak menjadi lebih buruk dari yang sudah terjadi”.

“Israel mempunyai hak untuk melindungi dirinya sendiri… Pada saat yang sama, tidak mungkin mereka yang berada di Gaza yang melarikan diri ke Rafah diancam secara langsung oleh tindakan dan operasi militer apa pun yang dilakukan di sana,” katanya.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More