Gawat, Menhan Korsel Perintahkan Pasukan Khusus Habisi Kim Jong-un
Kamis, 14 Maret 2024 - 07:29 WIB
Kedua Korea secara teknis telah berperang selama lebih dari tujuh dekade, setelah konflik mereka pada tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai.
Menurut laporan Yonhap, Kamis (14/3/2024), dalam latihan terbaru Seoul dengan pasukan AS, pasukan khusus berupaya menyusup ke fasilitas komando utama dan melumpuhkan operasi mereka.
Komando Perang Khusus Angkatan Darat Korea Selatan mengatakan pihaknya bersiap menghadapi berbagai provokasi dari Korea Utara, termasuk serangan teroris.
“Kami akan mengambil tindakan, menekan mereka dengan keras, dan menghukum mereka sampai akhir," paparnya.
Shin juga mengunjungi bunker komando penting masa perang di Seongnam, tepat di selatan Seoul, pada hari Rabu.
Dia mengatakan latihan gabungan ini akan mempertajam operasi untuk menetralisir jaringan nuklir dan rudal Korea Utara pada tahap awal dan menyerang musuh di semua bidang—termasuk darat, laut, udara, luar angkasa, siber, dan gelombang elektromagnetik. "Kita perlu lebih memperkuat kemampuan kita sehingga kita dapat mengalahkan mereka," ujarnya.
Ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat dalam satu tahun terakhir di tengah gelombang uji coba rudal Korea Utara dan respons balasan dari Seoul dan Washington.
Shin mengancam pada bulan Desember akan melancarkan kehancuran besar di Pyongyang jika Korea Utara mengambil tindakan sembrono yang membahayakan perdamaian.
Ancaman tersebut disampaikan beberapa minggu setelah Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata, yang berujung pada gagalnya perjanjian tahun 2018 yang dirancang untuk mengurangi ketegangan militer di sekitar zona demiliterisasi (DMZ) di semenanjung tersebut.
Menurut laporan Yonhap, Kamis (14/3/2024), dalam latihan terbaru Seoul dengan pasukan AS, pasukan khusus berupaya menyusup ke fasilitas komando utama dan melumpuhkan operasi mereka.
Komando Perang Khusus Angkatan Darat Korea Selatan mengatakan pihaknya bersiap menghadapi berbagai provokasi dari Korea Utara, termasuk serangan teroris.
“Kami akan mengambil tindakan, menekan mereka dengan keras, dan menghukum mereka sampai akhir," paparnya.
Shin juga mengunjungi bunker komando penting masa perang di Seongnam, tepat di selatan Seoul, pada hari Rabu.
Dia mengatakan latihan gabungan ini akan mempertajam operasi untuk menetralisir jaringan nuklir dan rudal Korea Utara pada tahap awal dan menyerang musuh di semua bidang—termasuk darat, laut, udara, luar angkasa, siber, dan gelombang elektromagnetik. "Kita perlu lebih memperkuat kemampuan kita sehingga kita dapat mengalahkan mereka," ujarnya.
Ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat dalam satu tahun terakhir di tengah gelombang uji coba rudal Korea Utara dan respons balasan dari Seoul dan Washington.
Shin mengancam pada bulan Desember akan melancarkan kehancuran besar di Pyongyang jika Korea Utara mengambil tindakan sembrono yang membahayakan perdamaian.
Ancaman tersebut disampaikan beberapa minggu setelah Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata, yang berujung pada gagalnya perjanjian tahun 2018 yang dirancang untuk mengurangi ketegangan militer di sekitar zona demiliterisasi (DMZ) di semenanjung tersebut.
(mas)
tulis komentar anda