Membedah Teori Lenyapnya MH370, dari Sabotase Pilot hingga Ditembak Jatuh AS
Selasa, 12 Maret 2024 - 13:44 WIB
Dai Whittingham, mantan pilot Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) dan CEO UK Flight Safety Committee, mengatakan teori seperti itu "tidak memiliki kredibilitas sama sekali".
“Agar AS dapat menembak jatuh pesawat tersebut, mereka harus mempunyai alasan dan cara untuk melakukannya,” katanya kepada MailOnline.
"Tetapi tidak ada pesawat tempur yang berbasis di Diego Garcia selama operasi di Afghanistan, yang ada hanya pesawat pengebom jarak jauh yang ditarik dari lokasi pertempuran pada tahun 2006."
Teori serupa dikemukakan oleh jurnalis Prancis; Florence de Changy, yang mengatakan MH370 dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS setelah upaya gagal mencegat pesawat dan menyita kiriman "peralatan elektronik" dalam perjalanan ke Beijing.
AS, tulisnya, tidak ingin China—di bawah kepemimpinan baru Xi Jinping pada saat itu—memiliki peralatan tersebut.
Jadi, kata de Changy, dua pesawat Peringatan Dini Lintas Udara (AWACS) AS mengapit MH370 dari atas dan bawah, sepenuhnya memblokir medan magnet dan semua komunikasi, menjadikannya tidak terlihat.
Menurut teori ini, pilot Zaharie Ahmad Shah akan diperintahkan oleh AS untuk mendaratkan pesawatnya di pangkalan udara terdekat, kemungkinan besar pangkalan udara U-Tapao di Thailand.
Whittingham menyebut teori ini "menggelikan".
Sementara itu, para pakar lainnya masih belum cukup yakin untuk membentuk teori yang solid atau memilih untuk tidak terlibat dalam spekulasi.
Mark Lowenberg, profesor dinamika penerbangan di Universitas Bristol, berharap masih banyak bukti yang bisa terungkap.
“Agar AS dapat menembak jatuh pesawat tersebut, mereka harus mempunyai alasan dan cara untuk melakukannya,” katanya kepada MailOnline.
"Tetapi tidak ada pesawat tempur yang berbasis di Diego Garcia selama operasi di Afghanistan, yang ada hanya pesawat pengebom jarak jauh yang ditarik dari lokasi pertempuran pada tahun 2006."
Teori serupa dikemukakan oleh jurnalis Prancis; Florence de Changy, yang mengatakan MH370 dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS setelah upaya gagal mencegat pesawat dan menyita kiriman "peralatan elektronik" dalam perjalanan ke Beijing.
AS, tulisnya, tidak ingin China—di bawah kepemimpinan baru Xi Jinping pada saat itu—memiliki peralatan tersebut.
Jadi, kata de Changy, dua pesawat Peringatan Dini Lintas Udara (AWACS) AS mengapit MH370 dari atas dan bawah, sepenuhnya memblokir medan magnet dan semua komunikasi, menjadikannya tidak terlihat.
Menurut teori ini, pilot Zaharie Ahmad Shah akan diperintahkan oleh AS untuk mendaratkan pesawatnya di pangkalan udara terdekat, kemungkinan besar pangkalan udara U-Tapao di Thailand.
Whittingham menyebut teori ini "menggelikan".
Sementara itu, para pakar lainnya masih belum cukup yakin untuk membentuk teori yang solid atau memilih untuk tidak terlibat dalam spekulasi.
Mark Lowenberg, profesor dinamika penerbangan di Universitas Bristol, berharap masih banyak bukti yang bisa terungkap.
tulis komentar anda