Kota di Palestina Beri Nama Jalan Aaron Bushnell, Penerbang AS yang Bakar Diri Bela Gaza
Senin, 11 Maret 2024 - 20:15 WIB
JALUR GAZA - Kota Jericho di Palestina menamai satu jalan dengan nama Aaron Bushnell, anggota Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang tewas setelah membakar dirinya untuk memprotes “genosida” Israel di Gaza.
The Guardian melaporkan, Bushnell membakar dirinya di luar Kedutaan Besar Israel di Washington pada 25 Februari, sambil menyatakan dia “tidak lagi terlibat dalam genosida.”
Penerbang berusia 25 tahun itu menyiarkan langsung kejadian tersebut, dan terdengar berteriak “bebaskan Palestina” sambil membakar dirinya.
Petugas penegak hukum memadamkan api, namun Bushnell meninggal di rumah sakit beberapa jam kemudian.
Pada upacara peresmian papan nama jalan di Jericho, Wali Kota Abdul Karim Sidr menyatakan penerbang tersebut telah “mengorbankan segalanya” untuk warga Palestina.
“Kami tidak mengenalnya, dan dia tidak mengenal kami. Tidak ada ikatan sosial, ekonomi atau politik di antara kami. Apa yang kami bagikan adalah kecintaan terhadap kebebasan dan keinginan untuk melawan serangan-serangan ini (di Gaza),” ungkap pejabat tersebut kepada sekelompok orang yang berkumpul di Aaron Bushnell Road.
Jericho, situs bersejarah di Tepi Barat, sering dianggap sebagai pintu gerbang ke Palestina dan merupakan salah satu kota tertua yang terus dihuni di dunia.
Kota ini juga menamai satu alun-alun untuk menghormati Afrika Selatan, setelah pemerintahnya mengambil tindakan hukum yang menuduh Israel melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), menurut artikel tersebut.
Afrika Selatan menuduh Israel melakukan tindakan genosida “sistematis” di Gaza. ICJ, yang belum mengeluarkan keputusan akhir, mengatakan pada Januari bahwa rezim kolonial Zionis harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah genosida dan meningkatkan kondisi kemanusiaan bagi warga sipil Gaza.
“Nama-nama ini akan memusatkan perhatian baik penduduk lokal maupun pengunjung,” ujar Wali Kota Jericho, sambil menambahkan mereka mengikuti preseden setelah kematian aktivis Rachel Corrie.
Satu jalan di Ramallah diberi nama aktivis Amerika, yang dibunuh tentara Israel pada tahun 2003 setelah ditabrak buldoser ketika dia mencoba mencegah militer Zionis menghancurkan rumah-rumah di Gaza.
Demonstrasi anti-Israel telah diadakan di kota-kota besar di seluruh dunia setelah negara Yahudi itu memulai serangannya di Gaza.
Israel telah menyatakan perang terhadap kelompok pejuang Palestina, bersikeras pada tujuan mereka untuk “menghilangkan” Hamas di Gaza sepenuhnya.
Rezim apartheid Israel telah membunuh lebih dari 31.000 orang Palestina, melukai lebih dari 72.000 warga, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
The Guardian melaporkan, Bushnell membakar dirinya di luar Kedutaan Besar Israel di Washington pada 25 Februari, sambil menyatakan dia “tidak lagi terlibat dalam genosida.”
Penerbang berusia 25 tahun itu menyiarkan langsung kejadian tersebut, dan terdengar berteriak “bebaskan Palestina” sambil membakar dirinya.
Petugas penegak hukum memadamkan api, namun Bushnell meninggal di rumah sakit beberapa jam kemudian.
Pada upacara peresmian papan nama jalan di Jericho, Wali Kota Abdul Karim Sidr menyatakan penerbang tersebut telah “mengorbankan segalanya” untuk warga Palestina.
“Kami tidak mengenalnya, dan dia tidak mengenal kami. Tidak ada ikatan sosial, ekonomi atau politik di antara kami. Apa yang kami bagikan adalah kecintaan terhadap kebebasan dan keinginan untuk melawan serangan-serangan ini (di Gaza),” ungkap pejabat tersebut kepada sekelompok orang yang berkumpul di Aaron Bushnell Road.
Jericho, situs bersejarah di Tepi Barat, sering dianggap sebagai pintu gerbang ke Palestina dan merupakan salah satu kota tertua yang terus dihuni di dunia.
Kota ini juga menamai satu alun-alun untuk menghormati Afrika Selatan, setelah pemerintahnya mengambil tindakan hukum yang menuduh Israel melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), menurut artikel tersebut.
Afrika Selatan menuduh Israel melakukan tindakan genosida “sistematis” di Gaza. ICJ, yang belum mengeluarkan keputusan akhir, mengatakan pada Januari bahwa rezim kolonial Zionis harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah genosida dan meningkatkan kondisi kemanusiaan bagi warga sipil Gaza.
“Nama-nama ini akan memusatkan perhatian baik penduduk lokal maupun pengunjung,” ujar Wali Kota Jericho, sambil menambahkan mereka mengikuti preseden setelah kematian aktivis Rachel Corrie.
Satu jalan di Ramallah diberi nama aktivis Amerika, yang dibunuh tentara Israel pada tahun 2003 setelah ditabrak buldoser ketika dia mencoba mencegah militer Zionis menghancurkan rumah-rumah di Gaza.
Demonstrasi anti-Israel telah diadakan di kota-kota besar di seluruh dunia setelah negara Yahudi itu memulai serangannya di Gaza.
Israel telah menyatakan perang terhadap kelompok pejuang Palestina, bersikeras pada tujuan mereka untuk “menghilangkan” Hamas di Gaza sepenuhnya.
Rezim apartheid Israel telah membunuh lebih dari 31.000 orang Palestina, melukai lebih dari 72.000 warga, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
(sya)
tulis komentar anda