Menyayat Hati Dunia, Bocah Gaza Yazan Kafarneh Mati Kelaparan hingga Terlihat Tengkoraknya
Minggu, 10 Maret 2024 - 15:41 WIB
GAZA - Yazan Kafarneh, bocah di Jalur Gaza, Palestina, baru berumur 10 tahun. Namun dia meninggal setelah berjuang untuk hidup dengan kondisi kelaparan parah.
Saking parahnya, tengkorak di bawah wajah Kafarneh yang pucat terlihat jelas. Foto-fotonya telah menyayat hati masyarakat internasional setelah diterbitkan surat kabar New York Times pada hari Sabtu (9/3/2024). Dalam sekejap foto-fotonya menyebar di berbagai media sosial.
Yazan Kafarneh dan banyak bocah Gaza lainnya menderita kelaparan parah setelah Israel mencegah masuk bantuan kemanusiaan ketika militer Zionis berperang dengan Hamas. Bantuan baru diizinkan masuk beberapa pekan terakhir setelah tekanan kuat dunia internasional.
Foto dan artikel tentang kondisi kelaparan Kafarneh diterbitkan setelah media Amerika Serikat (AS) tersebut dikritik lantaran mengakui bahwa sebuah artikel yang menirukan propaganda kekejaman Israel mengenai pemerkosaan massal oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 tidak memiliki cukup bukti.
Kini, surat kabar tersebut juga mengakui penggunaan metode kelaparan massal oleh Israel terhadap penduduk Gaza dalam perang.
“Sangat mudah untuk menelusuri tengkorak di bawah wajah anak laki-laki Gaza,” bunyi artikel tersebut dimulai, ditulis dengan bantuan Bilal Shbair, warga Gaza yang bekerja sama dengan surat kabar tersebut selama beberapa hari terakhir setelah berbulan-bulan mendapat kritik atas liputannya.
“Dalam salah satu rangkaian foto berita tentang anak laki-laki tersebut, Yazan Kafarneh, yang diambil atas izin keluarganya saat dia berjuang untuk hidupnya, matanya yang berbulu mata panjang menatap ke luar, tidak fokus,” lanjut artikel tersebut.
“Pada hari Senin, Yazan sudah meninggal.”
Saking parahnya, tengkorak di bawah wajah Kafarneh yang pucat terlihat jelas. Foto-fotonya telah menyayat hati masyarakat internasional setelah diterbitkan surat kabar New York Times pada hari Sabtu (9/3/2024). Dalam sekejap foto-fotonya menyebar di berbagai media sosial.
Yazan Kafarneh dan banyak bocah Gaza lainnya menderita kelaparan parah setelah Israel mencegah masuk bantuan kemanusiaan ketika militer Zionis berperang dengan Hamas. Bantuan baru diizinkan masuk beberapa pekan terakhir setelah tekanan kuat dunia internasional.
Foto dan artikel tentang kondisi kelaparan Kafarneh diterbitkan setelah media Amerika Serikat (AS) tersebut dikritik lantaran mengakui bahwa sebuah artikel yang menirukan propaganda kekejaman Israel mengenai pemerkosaan massal oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 tidak memiliki cukup bukti.
Baca Juga
Kini, surat kabar tersebut juga mengakui penggunaan metode kelaparan massal oleh Israel terhadap penduduk Gaza dalam perang.
“Sangat mudah untuk menelusuri tengkorak di bawah wajah anak laki-laki Gaza,” bunyi artikel tersebut dimulai, ditulis dengan bantuan Bilal Shbair, warga Gaza yang bekerja sama dengan surat kabar tersebut selama beberapa hari terakhir setelah berbulan-bulan mendapat kritik atas liputannya.
“Dalam salah satu rangkaian foto berita tentang anak laki-laki tersebut, Yazan Kafarneh, yang diambil atas izin keluarganya saat dia berjuang untuk hidupnya, matanya yang berbulu mata panjang menatap ke luar, tidak fokus,” lanjut artikel tersebut.
“Pada hari Senin, Yazan sudah meninggal.”
tulis komentar anda