Sambut Ramadan, Juru Bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah Beri Pidato Terpanjang
Sabtu, 09 Maret 2024 - 09:15 WIB
Bulan Kemenangan
“Wahai rakyat kami, bangsa kami, dan rakyat merdeka di dunia, kami, di Brigade Syahid Izzuddin Al-Qassam, pada awal bulan keenam pertempuran Badai Al-Aqsa dan di ambang bulan Ramadan yang penuh berkah, sampaikanlah keberkahan kita kepada rakyat hebat kita, kepada umat Islam kita, atas mendekatnya bulan suci Ramadan, bulan ketaatan, jihad, dan kemenangan,” papar dia.
Dia menambahkan, “Sementara umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut Ramadan, kami telah mempersembahkan korban kepada Allah dengan darah murni dan jiwa suci, menyambutnya dengan puncak kebanggaan Islam: jihad, ketabahan, dan berjuang di saat (benar-benar) laki-laki jarang… Wahai kamu yang beribadah di dua Masjid Suci, jika kamu melihat kami pasti kamu tahu bahwa kamu sedang bermain-main dalam beribadah. Saat pipi seseorang mungkin berlumur air mata, leher kami berlumur oleh darah kami.”
“Di hadapan negara berpenduduk dua miliar jiwa, ada musuh yang tidak peduli terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa mereka, yang mereka rencanakan, meskipun mereka mengklaim sebaliknya, membatasi warganya, mengusir mereka, dan memaksakan pembatasan ibadah di dalamnya sebagai kelanjutan dari perang agama yang diumumkan. Mereka tidak menghormati kesucian darah orang yang tidak bersalah, yang lebih suci di mata Tuhan dibandingkan kesucian Ka'bah,” tegas Abu Ubaidah.
Dia menekankan, “Kami menyerukan kepada seluruh rakyat kami di Tepi Barat, Al-Quds, dan tanah-tanah yang diduduki pada tahun 1948 untuk memobilisasi dan bergerak menuju Masjid Al-Aqsa, untuk berdiri teguh di dalamnya, dan tidak membiarkan pendudukan memaksakan kenyataan di lapangan.”
“Al-Aqsa adalah milik kita, bagian dari akidah kita, dan demi itulah Badai Al-Aqsa dilancarkan. Demi kepentingannya, rakyat kami telah memberikan semua yang mereka miliki. Tuhan telah memilih untuk menghormati setiap rumah di Gaza dengan kehormatan besar ini, jadi tidak ada rumah tanpa ada syahid, terluka, atau tawanan demi Al-Aqsa,” tegas Abu Ubaidah.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda