Pria Ini Disuntik Vaksin Covid-19 Sebanyak 217 Kali, Ini yang Terjadi Padanya
Kamis, 07 Maret 2024 - 13:18 WIB
BERLIN - Seorang pria berusia 62 tahun di Jerman telah menerima 217 suntikan vaksin Covid-19 selama periode 29 bulan.
Menurut para peneliti, pria tersebut masih memiliki sistem kekebalan yang berfungsi setelah menerima suntikan vaksin dalam jumlah tidak wajar tersebut.
Pria asal Magdeburg tersebut menjalani suntikan berulang kali dengan sengaja dan karena alasan pribadi dan bertentangan dengan rekomendasi otoritas kesehatan nasional. Demikian laporan penelitian yang diterbitkan minggu ini di jurnal Lancet Infectious Diseases.
“Sepanjang jadwal hipervaksinasi [dia] tidak melaporkan adanya efek samping terkait vaksinasi,” tulis para peneliti dari Universitas Friedrich Alexander Erlangen-Nuremberg dan Rumah Sakit Universitas Erlangen.
“Kami tidak mendukung hipervaksinasi sebagai strategi untuk meningkatkan kekebalan adaptif.”
Studi tersebut menunjukkan bahwa pria itu menerima suntikan vaksin Covid-19 pertamanya—vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal—pada tanggal 3 Juni 2021.
Dia kemudian mulai mendapatkan dosis yang diproduksi oleh beberapa perusahaan seperti AstraZeneca dan Moderna sebelum meningkatkan jadwal vaksinasi pada bulan Januari 2022, puncak varian omikron.
Data menunjukkan selama dua minggu terakhir bulan itu, pria tersebut mendapat suntikan vaksin Covid-19 setiap hari kecuali satu, seringkali mendapat satu dosis di setiap lengan.
Menurut para peneliti, pria tersebut masih memiliki sistem kekebalan yang berfungsi setelah menerima suntikan vaksin dalam jumlah tidak wajar tersebut.
Pria asal Magdeburg tersebut menjalani suntikan berulang kali dengan sengaja dan karena alasan pribadi dan bertentangan dengan rekomendasi otoritas kesehatan nasional. Demikian laporan penelitian yang diterbitkan minggu ini di jurnal Lancet Infectious Diseases.
“Sepanjang jadwal hipervaksinasi [dia] tidak melaporkan adanya efek samping terkait vaksinasi,” tulis para peneliti dari Universitas Friedrich Alexander Erlangen-Nuremberg dan Rumah Sakit Universitas Erlangen.
Baca Juga
“Kami tidak mendukung hipervaksinasi sebagai strategi untuk meningkatkan kekebalan adaptif.”
Studi tersebut menunjukkan bahwa pria itu menerima suntikan vaksin Covid-19 pertamanya—vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal—pada tanggal 3 Juni 2021.
Dia kemudian mulai mendapatkan dosis yang diproduksi oleh beberapa perusahaan seperti AstraZeneca dan Moderna sebelum meningkatkan jadwal vaksinasi pada bulan Januari 2022, puncak varian omikron.
Data menunjukkan selama dua minggu terakhir bulan itu, pria tersebut mendapat suntikan vaksin Covid-19 setiap hari kecuali satu, seringkali mendapat satu dosis di setiap lengan.
tulis komentar anda