Heboh Bocoran Obrolan Rudal Taurus untuk Ukraina, Jerman Salahkan Putin
Senin, 04 Maret 2024 - 08:17 WIB
Dia menambahkan bahwa pihaknya akan menunggu hasil penyelidikan militer atas kasus tersebut untuk memutuskan konsekuensi apa yang akan diambil.
Kyiv telah lama meminta Jerman untuk menyediakan rudal Taurus, yang dapat mencapai target hingga 500 kilometer (sekitar 300 mil) jauhnya.
Kanselir Olaf Scholz sejauh ini menolak mengirimkan rudal tersebut, karena khawatir hal itu akan menyebabkan peningkatan konflik dengan Rusia yang memiliki senjata nuklir.
Akuisisi rudal Taurus Jerman akan memberikan dorongan besar bagi Ukraina ketika Kyiv berjuang untuk menangkis invasi Rusia.
Prancis dan Inggris telah memasok rudal SCALP atau Storm Shadow ke Kyiv, yang keduanya memiliki jangkauan sekitar 250 kilometer.
Namun Scholz mengatakan bahwa Jerman tidak dapat membenarkan tindakan Inggris dan Prancis yang sama dalam mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina dan mendukung penempatan sistem senjata tersebut.
“Ini adalah senjata jarak jauh, dan apa yang dilakukan Inggris dan Prancis dalam hal penargetan dan dukungan penargetan tidak dapat dilakukan di Jerman,” kata Scholz, tanpa menjelaskan secara spesifik apa maksudnya.
Inggris membantah terlibat langsung dalam pengoperasian rudal yang dipasok ke Kyiv.
“Penggunaan Storm Shadow oleh Ukraina dan proses penargetannya adalah urusan Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
Kyiv telah lama meminta Jerman untuk menyediakan rudal Taurus, yang dapat mencapai target hingga 500 kilometer (sekitar 300 mil) jauhnya.
Kanselir Olaf Scholz sejauh ini menolak mengirimkan rudal tersebut, karena khawatir hal itu akan menyebabkan peningkatan konflik dengan Rusia yang memiliki senjata nuklir.
Akuisisi rudal Taurus Jerman akan memberikan dorongan besar bagi Ukraina ketika Kyiv berjuang untuk menangkis invasi Rusia.
Prancis dan Inggris telah memasok rudal SCALP atau Storm Shadow ke Kyiv, yang keduanya memiliki jangkauan sekitar 250 kilometer.
Namun Scholz mengatakan bahwa Jerman tidak dapat membenarkan tindakan Inggris dan Prancis yang sama dalam mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina dan mendukung penempatan sistem senjata tersebut.
“Ini adalah senjata jarak jauh, dan apa yang dilakukan Inggris dan Prancis dalam hal penargetan dan dukungan penargetan tidak dapat dilakukan di Jerman,” kata Scholz, tanpa menjelaskan secara spesifik apa maksudnya.
Inggris membantah terlibat langsung dalam pengoperasian rudal yang dipasok ke Kyiv.
“Penggunaan Storm Shadow oleh Ukraina dan proses penargetannya adalah urusan Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
(mas)
tulis komentar anda