Kenapa Mesir Diam Melihat Pembantaian Pengungsi Palestina di Rafah?
Sabtu, 02 Maret 2024 - 14:30 WIB
Langkah ini diambil setelah Israel mengumumkan rencana meningkatkan serangan darat ke Rafah. Mesir menyatakan mereka tidak memiliki rencana menampung pengungsi Palestina atau menyediakan pusat logistik untuk bantuan ke Gaza.
Keputusan Mesir dalam menghadapi krisis pengungsi di Rafah memiliki dampak yang signifikan. Jika Mesir memilih menampung pengungsi, ini bisa diartikan sebagai dukungan tidak langsung terhadap Israel.
Sebaliknya, jika Mesir menolak pengungsi, ini bisa diartikan sebagai penelantaran terhadap rakyat Palestina yang berada dalam situasi sulit akibat genosida Israel.
Yang pasti, pengungsi Palestina membutuhkan bantuan dan dukungan dari komunitas internasional. Oleh karena itu, komunitas internasional harus bekerja sama untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk konflik ini dan membantu pengungsi Palestina.
Sejauh ini yang dilakukan Mesir adalah mendorong gencatan senjata antara Israel dan pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan, pada Jumat (1/3/2024), Kairo berharap pembicaraan yang diprakarsai Qatar dapat menyepakati gencatan senjata di Gaza sebelum dimulainya bulan puasa Ramadan, menurut laporan Reuters.
Perundingan gencatan senjata di Gaza telah berlangsung di Paris sejak pekan lalu dalam apa yang tampaknya merupakan upaya paling serius selama berminggu-minggu ini untuk menghentikan pertempuran di daerah kantong Palestina antara pasukan Israel dan Hamas dan untuk menjamin pembebasan sandera Israel dan warga asing.
“Saya dapat mengatakan kami telah mencapai titik kesepahaman, kami masih akan melakukan segala upaya dengan saudara-saudara kami di Qatar dan AS serta pihak lain yang dekat dengan perundingan. Kami berharap dapat mencapai penghentian permusuhan dan pertukaran sandera,” ujar Menlu Mesir Sameh Shoukry di Forum Diplomasi Antalya di Turki.
Dampak dan Implikasi
Keputusan Mesir dalam menghadapi krisis pengungsi di Rafah memiliki dampak yang signifikan. Jika Mesir memilih menampung pengungsi, ini bisa diartikan sebagai dukungan tidak langsung terhadap Israel.
Sebaliknya, jika Mesir menolak pengungsi, ini bisa diartikan sebagai penelantaran terhadap rakyat Palestina yang berada dalam situasi sulit akibat genosida Israel.
Yang pasti, pengungsi Palestina membutuhkan bantuan dan dukungan dari komunitas internasional. Oleh karena itu, komunitas internasional harus bekerja sama untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk konflik ini dan membantu pengungsi Palestina.
Dorong Gencatan Senjata
Sejauh ini yang dilakukan Mesir adalah mendorong gencatan senjata antara Israel dan pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan, pada Jumat (1/3/2024), Kairo berharap pembicaraan yang diprakarsai Qatar dapat menyepakati gencatan senjata di Gaza sebelum dimulainya bulan puasa Ramadan, menurut laporan Reuters.
Perundingan gencatan senjata di Gaza telah berlangsung di Paris sejak pekan lalu dalam apa yang tampaknya merupakan upaya paling serius selama berminggu-minggu ini untuk menghentikan pertempuran di daerah kantong Palestina antara pasukan Israel dan Hamas dan untuk menjamin pembebasan sandera Israel dan warga asing.
“Saya dapat mengatakan kami telah mencapai titik kesepahaman, kami masih akan melakukan segala upaya dengan saudara-saudara kami di Qatar dan AS serta pihak lain yang dekat dengan perundingan. Kami berharap dapat mencapai penghentian permusuhan dan pertukaran sandera,” ujar Menlu Mesir Sameh Shoukry di Forum Diplomasi Antalya di Turki.
Lihat Juga :
tulis komentar anda