Tewas di Penjara Rusia, Jenazah Navalny Diserahkan kepada Ibunya
Minggu, 25 Februari 2024 - 10:12 WIB
Timnya mengatakan sebelumnya Kremlin berusaha memblokir pemakaman umum, yang bisa menjadi bentuk dukungan terhadap gerakan Navalny dan penentangannya terhadap Putin.
Putin, yang terkenal tidak pernah menyebut nama Navalny di depan umum, belum mengomentari kematian pengkritiknya yang paling vokal.
Juru bicaranya, Dmitry Peskov, mengkritik pernyataan istri Navalny dan para pemimpin Barat yang menyalahkan Putin atas kematiannya sebagai pernyataan yang “vulgar”.
Para pemimpin negara-negara G7 pada hari Sabtu meminta Rusia untuk “mengklarifikasi sepenuhnya” bagaimana pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny meninggal di penjara minggu lalu.
Pernyataan mereka muncul beberapa jam setelah juru bicara tim Navalny mengatakan pihak berwenang Rusia akhirnya menyerahkan jenazahnya kepada ibunya setelah kematiannya di koloni penjara Arktik.
“Kami menyerukan kepada pemerintah Rusia untuk mengklarifikasi sepenuhnya keadaan seputar kematiannya,” bunyi pernyataan bersama para pemimpin G7.
“Kami juga memberikan penghormatan atas keberanian luar biasa Alexei Navalny dan berdiri bersama istri, anak-anak, dan orang-orang tercintanya,” lanjut pernyataan tersebut.
“Dia mengorbankan hidupnya untuk melawan korupsi Kremlin dan demi pemilu yang bebas dan adil di Rusia.”
Pihak berwenang Rusia mengatakan Navalny meninggal karena "sebab alamiah" setelah dia kehilangan kesadaran seusai berjalan-jalan di koloni penjara, yang dijuluki "Serigala Kutub".
Namun timnya mengatakan para penyelidik masih menahan jenazahnya, dan selama berhari-hari menolak membiarkan ibunya melihatnya—sehingga memicu tuduhan bahwa negara adalah "pembunuh" yang berusaha "menutupi jejak mereka".
Putin, yang terkenal tidak pernah menyebut nama Navalny di depan umum, belum mengomentari kematian pengkritiknya yang paling vokal.
Juru bicaranya, Dmitry Peskov, mengkritik pernyataan istri Navalny dan para pemimpin Barat yang menyalahkan Putin atas kematiannya sebagai pernyataan yang “vulgar”.
Para pemimpin negara-negara G7 pada hari Sabtu meminta Rusia untuk “mengklarifikasi sepenuhnya” bagaimana pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny meninggal di penjara minggu lalu.
Pernyataan mereka muncul beberapa jam setelah juru bicara tim Navalny mengatakan pihak berwenang Rusia akhirnya menyerahkan jenazahnya kepada ibunya setelah kematiannya di koloni penjara Arktik.
“Kami menyerukan kepada pemerintah Rusia untuk mengklarifikasi sepenuhnya keadaan seputar kematiannya,” bunyi pernyataan bersama para pemimpin G7.
“Kami juga memberikan penghormatan atas keberanian luar biasa Alexei Navalny dan berdiri bersama istri, anak-anak, dan orang-orang tercintanya,” lanjut pernyataan tersebut.
“Dia mengorbankan hidupnya untuk melawan korupsi Kremlin dan demi pemilu yang bebas dan adil di Rusia.”
Pihak berwenang Rusia mengatakan Navalny meninggal karena "sebab alamiah" setelah dia kehilangan kesadaran seusai berjalan-jalan di koloni penjara, yang dijuluki "Serigala Kutub".
Namun timnya mengatakan para penyelidik masih menahan jenazahnya, dan selama berhari-hari menolak membiarkan ibunya melihatnya—sehingga memicu tuduhan bahwa negara adalah "pembunuh" yang berusaha "menutupi jejak mereka".
tulis komentar anda