Kisah Filipina Terancam Pecah Akibat Mantan Presiden Ikut Campur Urusan Anaknya yang Jadi Wapres

Jum'at, 16 Februari 2024 - 16:01 WIB
Ia bahkan tetap menegaskan dukungannya untuk Marcos Jr sebagai Presiden Filipina di tengah serangan-serangan signifikan dari sang ayah untuk pemerintahan.

Salah satu puncak ketegangan antara kedua tokoh berpengaruh di Filipina tersebut terjadi setelah Rodrigo Duterte menyerukan kemerdekaan kampung halamannya, yakni Mindanao.

Menanggapi pernyataan tersebut, penasihat keamanan nasional Eduardo Ano mengatakan tidak akan tinggal diam ketika melihat upaya seseorang atau kelompok yang berniat memisahkan diri dari negara.



Lebih jauh, ia menyebut pemerintah tak akan ragu untuk menumpas segala upaya yang dapat memecah kesatuan negara.

Melihat ke belakang, kekerasan dan konflik memang sudah melanda Mindanao selama beberapa dekade terakhir.

Dalam hal ini, pemerintah sering berhadapan dengan kelompok pejuang yang berniat memisahkan diri seperti Front Pembebasan Islam Moro (MILF).

Lebih jauh, penasihat proses perdamaian pemerintah, Carlito Galvez Jr, meminta seluruh masyarakat Filipina agar menjauh dari segala seruan atau upaya yang dapat mengganggu stabilitas negara.

Selain itu, panglima angkatan bersenjata Filipina, Romeo Brawner, juga mengatakan kepada para anak buahnya agar tetap bersatu dan setia pada konstitusi.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More