9 Motif China Mengakui Pemerintahan Taliban
Kamis, 15 Februari 2024 - 19:19 WIB
Menurut data yang dikumpulkan oleh berbagai lembaga internasional, lebih dari 13 juta orang – hampir 30 persen populasi negara ini – menghadapi kerawanan pangan yang ekstrem. Angka tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 15,8 juta pada bulan Maret.
Demikian pula, perkiraan Organisasi Buruh Internasional (ILO) pada tahun 2022 menunjukkan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB) Afghanistan sebesar 35 persen sejak pengambilalihan Taliban, yang mengakibatkan hilangnya lebih dari 900.000 pekerjaan sejak tahun 2021 dan menyebabkan meluasnya pengangguran.
Foto/Reuters
Menghadapi krisis ini, Taliban membutuhkan mitra. Sekarang sudah ada, kata Mukhopadhyaya. “Sekarang mereka dapat mengandalkan kekuatan besar di pihaknya,” kata mantan diplomat India tersebut.
“Idealnya, Taliban menginginkan hubungan yang kuat dengan kekuatan global utama seperti AS dan Tiongkok, serta kekuatan regional seperti Rusia dan India karena berbagai alasan,” Ibrahim Bahiss, analis International Crisis Group (ICG), mengatakan kepada Al Jazeera .
Karena AS tidak mau mengambil tindakan, China menjadi semakin penting bagi Taliban, katanya.
Foto/Reuters
Bahiss memperingatkan bahwa hubungan yang lebih erat dengan China dapat “mengakibatkan kerugian” dalam bentuk “jatuh ke dalam cengkeraman China yang membuat negara-negara lain merasa kecewa.
“Tetapi untuk saat ini, kedua belah pihak tampaknya bersedia memainkan permainan itu.”
Demikian pula, perkiraan Organisasi Buruh Internasional (ILO) pada tahun 2022 menunjukkan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB) Afghanistan sebesar 35 persen sejak pengambilalihan Taliban, yang mengakibatkan hilangnya lebih dari 900.000 pekerjaan sejak tahun 2021 dan menyebabkan meluasnya pengangguran.
8. Taliban Membutuhkan Mitra
Foto/Reuters
Menghadapi krisis ini, Taliban membutuhkan mitra. Sekarang sudah ada, kata Mukhopadhyaya. “Sekarang mereka dapat mengandalkan kekuatan besar di pihaknya,” kata mantan diplomat India tersebut.
“Idealnya, Taliban menginginkan hubungan yang kuat dengan kekuatan global utama seperti AS dan Tiongkok, serta kekuatan regional seperti Rusia dan India karena berbagai alasan,” Ibrahim Bahiss, analis International Crisis Group (ICG), mengatakan kepada Al Jazeera .
Karena AS tidak mau mengambil tindakan, China menjadi semakin penting bagi Taliban, katanya.
9. Taliban Tak Mau Terjebak dalam Cengkeraman China
Foto/Reuters
Bahiss memperingatkan bahwa hubungan yang lebih erat dengan China dapat “mengakibatkan kerugian” dalam bentuk “jatuh ke dalam cengkeraman China yang membuat negara-negara lain merasa kecewa.
“Tetapi untuk saat ini, kedua belah pihak tampaknya bersedia memainkan permainan itu.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda