Hizbullah akan Terus Serang Israel hingga Gencatan Senjata di Gaza
Rabu, 14 Februari 2024 - 08:56 WIB
BEIRUT - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menegaskan serangan lintas batas kelompok bersenjatanya ke Israel hanya akan berakhir ketika “agresi” Israel di Jalur Gaza berhenti.
Dia mengatakan upaya diplomatik sejauh ini untuk menghentikan permusuhan di sepanjang perbatasan Lebanon tampaknya hanya menguntungkan Israel.
Kelompok bersenjata Lebanon telah melakukan baku tembak dengan militer Israel di perbatasan selatan Lebanon untuk mendukung sekutunya di Palestina, Hamas.
Nasrallah mengatakan pada Selasa (13/2/2024) bahwa kelompoknya hanya akan menghentikan baku tembak jika gencatan senjata penuh tercapai di Gaza.
“Pada hari itu, ketika penembakan berhenti di Gaza, kami akan menghentikan penembakan di wilayah selatan,” tegas dia dalam pidato yang disiarkan televisi.
Ada kekhawatiran yang semakin besar akan konflik besar lainnya antara Israel dan Hizbullah, yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan dan ketegangan regional meningkat.
Akhir bulan lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pasukan Israel akan “segera bertindak” di dekat perbatasan utara negara itu dengan Lebanon.
Beberapa pekan terakhir terjadi kesibukan aktivitas diplomatik di Beirut, dengan para menteri luar negeri termasuk dari Jerman, Perancis dan Inggris berkunjung dalam upaya meredakan ketegangan.
Dia mengatakan upaya diplomatik sejauh ini untuk menghentikan permusuhan di sepanjang perbatasan Lebanon tampaknya hanya menguntungkan Israel.
Kelompok bersenjata Lebanon telah melakukan baku tembak dengan militer Israel di perbatasan selatan Lebanon untuk mendukung sekutunya di Palestina, Hamas.
Nasrallah mengatakan pada Selasa (13/2/2024) bahwa kelompoknya hanya akan menghentikan baku tembak jika gencatan senjata penuh tercapai di Gaza.
“Pada hari itu, ketika penembakan berhenti di Gaza, kami akan menghentikan penembakan di wilayah selatan,” tegas dia dalam pidato yang disiarkan televisi.
Ada kekhawatiran yang semakin besar akan konflik besar lainnya antara Israel dan Hizbullah, yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan dan ketegangan regional meningkat.
Akhir bulan lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pasukan Israel akan “segera bertindak” di dekat perbatasan utara negara itu dengan Lebanon.
Beberapa pekan terakhir terjadi kesibukan aktivitas diplomatik di Beirut, dengan para menteri luar negeri termasuk dari Jerman, Perancis dan Inggris berkunjung dalam upaya meredakan ketegangan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda