Lagi-lagi, Kapal Induk Inggris Gagal Ikut Latihan Perang Terbesar NATO
Senin, 12 Februari 2024 - 08:40 WIB
LONDON - Kapal induk HMS Prince of Wales Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada hari Minggu gagal berangkat untuk latihan perang besar-besaran NATO.
Kapal senilai £3 miliar (lebih dari Rp59 triliun) itu sedianya menggantikan saudaranya, kapal induk HMS Queen Elizabeth, yang gagal memimpin manuver akbar aliansi karena bermasalah pada kopling baling-baling kanan.
Mengutip Sky News, Senin (12/2/2024), orang-orang berbaris di sekitar Pelabuhan Portsmouth untuk menyaksikan kapal induk berbobot 65.000 ton itu berlayar pada hari Minggu tetapi ternyata gagal meninggalkan dermaga.
Kementerian Pertahanan tidak memberikan alasan pembatalan pelayaran HMS Prince of Wales pada menit-menit terakhir.
"Kapal induk HMS Prince of Wales akan segera berlayar dari Portsmouth, tergantung pada kondisi pasang surut dan cuaca yang sesuai," kata kementerian itu melalui seorang juru bicara, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
NATO menggelar latihan perang terbesar sejak Perang Dingin, yang diberi nama Exercise Steadfast Defender. Manuver yang melibatkan lebih dari 40 kapal dan ribuan tentara itu dijadwalkan berlangsung di Norwegia.
Salah satu anggota masyarakat yang datang untuk melepaskan kapal HMS Prince of Wales mengatakan: "Saya harap kapal tersebut tidak rusak lagi."
Hal itu terjadi 18 bulan setelah HMS Prince of Wales mogok di Wight Island, ketika kapal tersebut mengalami kerusakan pada kopling baling-baling kanan saat kapal tersebut sedang menuju misi diplomatik untuk melakukan latihan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Angkatan Laut Kerajaan Kanada dan Korps Marinir AS.
Kapal induk tersebut ditarik kembali ke pelabuhan dan inspeksi yang dilakukan oleh penyelam dan insinyur menemukan bahwa baling-baling kanan kapal induk seberat 33 ton—sama beratnya dengan 30 mobil Ford Fiesta—tidak berfungsi, dengan kopling yang menahannya rusak.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan masalah pada HMS Queen Elizabeth pekan lalu “terpisah dan tidak terkait” dengan kerusakan yang terjadi sebelumnya pada kapal saudaranya.
Kapal senilai £3 miliar (lebih dari Rp59 triliun) itu sedianya menggantikan saudaranya, kapal induk HMS Queen Elizabeth, yang gagal memimpin manuver akbar aliansi karena bermasalah pada kopling baling-baling kanan.
Mengutip Sky News, Senin (12/2/2024), orang-orang berbaris di sekitar Pelabuhan Portsmouth untuk menyaksikan kapal induk berbobot 65.000 ton itu berlayar pada hari Minggu tetapi ternyata gagal meninggalkan dermaga.
Baca Juga
Kementerian Pertahanan tidak memberikan alasan pembatalan pelayaran HMS Prince of Wales pada menit-menit terakhir.
"Kapal induk HMS Prince of Wales akan segera berlayar dari Portsmouth, tergantung pada kondisi pasang surut dan cuaca yang sesuai," kata kementerian itu melalui seorang juru bicara, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
NATO menggelar latihan perang terbesar sejak Perang Dingin, yang diberi nama Exercise Steadfast Defender. Manuver yang melibatkan lebih dari 40 kapal dan ribuan tentara itu dijadwalkan berlangsung di Norwegia.
Salah satu anggota masyarakat yang datang untuk melepaskan kapal HMS Prince of Wales mengatakan: "Saya harap kapal tersebut tidak rusak lagi."
Hal itu terjadi 18 bulan setelah HMS Prince of Wales mogok di Wight Island, ketika kapal tersebut mengalami kerusakan pada kopling baling-baling kanan saat kapal tersebut sedang menuju misi diplomatik untuk melakukan latihan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Angkatan Laut Kerajaan Kanada dan Korps Marinir AS.
Kapal induk tersebut ditarik kembali ke pelabuhan dan inspeksi yang dilakukan oleh penyelam dan insinyur menemukan bahwa baling-baling kanan kapal induk seberat 33 ton—sama beratnya dengan 30 mobil Ford Fiesta—tidak berfungsi, dengan kopling yang menahannya rusak.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan masalah pada HMS Queen Elizabeth pekan lalu “terpisah dan tidak terkait” dengan kerusakan yang terjadi sebelumnya pada kapal saudaranya.
(mas)
tulis komentar anda