Presiden Negara NATO Ini Mundur Gara-gara Kasus Paedofil

Minggu, 11 Februari 2024 - 07:42 WIB
Mantan Menteri Kehakiman Judit Varga, yang ikut menandatangani pengampunan saat menjabat di pos tersebut, juga mengundurkan diri dari jabatannya saat ini sebagai anggota parlemen Hongaria.

Varga mengungkapkan dalam sebuah posting Facebook pada hari Sabtu bahwa dia berencana untuk pensiun dari kehidupan publik.

Pada hari Jumat, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor kepresidenan di Budapest pada hari Jumat untuk menuntut pengunduran diri Novak.

Sebelum diangkat menjadi presiden pada tahun 2022, Novak pernah menjabat sebagai menteri keluarga. Dia juga wakil presiden partai Fidesz yang dipimpin Perdana Menteri Viktor Orban dan dikenal karena pembelaannya yang kuat terhadap nilai-nilai tradisional keluarga dan perlindungan anak-anak.

Pada hari Kamis, Orban mengusulkan amandemen konstitusi untuk melarang semua pengampunan bagi penjahat yang dihukum karena kejahatan terhadap anak-anak. Partai oposisi juga meluncurkan proses etika terhadap Novak.

Mert Pop, salah satu korban dari panti asuhan tersebut, mengatakan kepada AP, yang dilansir Minggu (11/2/2024), bahwa dia merasa dikhianati oleh Novak, yang menurutnya adalah “seorang ibu yang baik hati, ibu keluarga yang baik, seorang presiden yang tenang dan moderat. Dan ternyata bukan itu masalahnya.”

Menurutnya, pertemuan dengan Novak di mana dia menjelaskan alasan pengampunan tersebut mungkin merupakan “obat yang baik” untuk penderitaan yang dirasakan para korban.

Novak menolak untuk menjelaskan keputusannya atau menjawab pertanyaan mengenai hal tersebut pada konferensi pers pada hari Selasa lalu, dengan alasan bahwa pembenaran atas keputusan seputar pengampunan presiden tidak bersifat publik.

"Dan oleh karena itu wajar jika setiap pengampunan akan menimbulkan pertanyaan, dan pertanyaan-pertanyaan ini sering kali tidak terjawab," katanya.

"Pengampunan sifatnya memecah belah,” paparnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More