5 Dampak Pergantian Panglima Militer Ukraina, Salah Satunya Memicu Pemberontakan Pasukan

Sabtu, 10 Februari 2024 - 20:20 WIB
Valeriy Zaluzhnyi merupakan jenderal yang populer di Ukraina. Foto/Reuters
KYIV - Perombakan militer besar-besaran yang menggantikan panglima militer populer Ukraina pekan ini menimbulkan risiko politik dan militer yang besar bagi Presiden Volodymyr Zelenskiy ketika perang dengan Rusia memasuki tahun ketiga.

Valeriy Zaluzhnyi, yang memimpin upaya perang Ukraina melewati hari-hari tergelap invasi skala penuh, pada Kamis digantikan oleh komandan pasukan darat Oleksandr Syrskyi, yang diperkirakan akan menghadirkan tim militer baru dalam beberapa hari mendatang.

Perombakan ini terjadi ketika Kyiv menghadapi kekurangan amunisi dan ketidakpastian mengenai masa depan bantuan militer AS, yang telah tertunda selama berbulan-bulan karena penentangan dari Partai Republik, bahkan ketika pasukan Rusia mulai memperoleh keunggulan di medan perang.

5 Dampak Pergantian Panglima Militer Ukraina, Salah Satunya Memicu Pemberontakan Pasukan

1. Pergerakan Pasukan Ukraina Akan Terganggu



Foto/Reuters



“Ini adalah keputusan yang beresiko, pertama-tama, karena perubahan yang akan terjadi terjadi di lingkungan yang sangat kompleks dan ini mungkin mempersulit pengelolaan pasukan,” kata Serhiy Zgurets, direktur konsultan Defense Express yang berbasis di Kyiv, mengatakan kepada Reuters.

"Meskipun Syrskyi dan Zaluzhnyi memiliki pendekatan yang sama, tim militer tertinggi panglima baru tersebut belum diungkapkan secara lengkap, sehingga mungkin ada gangguan dalam pengelolaan pasukan dalam jangka pendek," kata Zgurets.

Ketidakpastian ini muncul ketika pasukan Rusia memperketat cengkeraman mereka di sekitar kota Avdiivka yang menjadi lokasi pertempuran, tempat pasukan Ukraina ditempatkan. Di wilayah lain di front timur, pasukan Moskow sedang membangun tekanan ofensif.

Ukraina juga sedang berjuang untuk merombak cara mereka memobilisasi warga sipil menjadi tentara ketika negara itu mencoba untuk melahirkan kembali tenaga kerja setelah serangan balasannya yang banyak dibanggakan terbukti tidak mampu menembus garis pertahanan Rusia tahun lalu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More