Putin Sebut AS yang Ledakkan Pipa Gas Kembar Nord Stream
Jum'at, 09 Februari 2024 - 07:07 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin blakblakan menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai pihak yang meledakkan jaringan pipa gas kembar Nord Stream pada 2022.
Menurutnya, Amerika memiliki motif yang jelas untuk mengatur ledakan dan cara untuk melakukannya.
Itu disampaikan Putin kepada jurnalis Amerika, Tucker Carlson, dalam sebuah wawancara.
Jaringan pipa yang dibangun untuk mengalirkan gas alam dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik meledak dahsyat pada September 2022. Menurut pihak berwenang Rusia, ledakan tersebut akibat sabotase.
Beberapa negara Uni Eropa meluncurkan penyelidikan atas serangan tersebut, namun belum ada hasil yang dipublikasikan.
Ditanya langsung oleh Carlson siapa yang meledakkan jaringan pipa gas kembar tersebut, Putin menjawab: “Anda, tentu saja,” mengacu pada AS.
“Mungkin Anda secara pribadi punya alibi, tapi CIA tidak punya alibi," lanjut Putin, seperti dikutip RT, Jumat (9/2/2024).
“Saya tidak akan menjelaskan secara rinci, namun seperti kata pepatah, dalam kasus seperti ini Anda harus mencari siapa saja yang mempunyai kepentingan (dalam sabotase),” imbuh Putin.
Dia menambahkan bahwa siapa yang memiliki kemampuan untuk melakukan sabotase pengeboman di dasar laut adalah pertanyaan kunci.
“Tidak semua orang bisa mengakses dasar laut Laut Baltik dan melakukan ledakan,” papar Putin.
Jaringan pipa gas kembar Nord Stream meledak dahsyat pada 26 September 2022, beberapa bulan setelah Rusia meluncurkan perang melawan Ukraina.
Pemerintah AS maupun CIA belum berkomentar atas tuduhan Putin tersebut.
Menurutnya, Amerika memiliki motif yang jelas untuk mengatur ledakan dan cara untuk melakukannya.
Itu disampaikan Putin kepada jurnalis Amerika, Tucker Carlson, dalam sebuah wawancara.
Jaringan pipa yang dibangun untuk mengalirkan gas alam dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik meledak dahsyat pada September 2022. Menurut pihak berwenang Rusia, ledakan tersebut akibat sabotase.
Beberapa negara Uni Eropa meluncurkan penyelidikan atas serangan tersebut, namun belum ada hasil yang dipublikasikan.
Ditanya langsung oleh Carlson siapa yang meledakkan jaringan pipa gas kembar tersebut, Putin menjawab: “Anda, tentu saja,” mengacu pada AS.
“Mungkin Anda secara pribadi punya alibi, tapi CIA tidak punya alibi," lanjut Putin, seperti dikutip RT, Jumat (9/2/2024).
“Saya tidak akan menjelaskan secara rinci, namun seperti kata pepatah, dalam kasus seperti ini Anda harus mencari siapa saja yang mempunyai kepentingan (dalam sabotase),” imbuh Putin.
Dia menambahkan bahwa siapa yang memiliki kemampuan untuk melakukan sabotase pengeboman di dasar laut adalah pertanyaan kunci.
“Tidak semua orang bisa mengakses dasar laut Laut Baltik dan melakukan ledakan,” papar Putin.
Jaringan pipa gas kembar Nord Stream meledak dahsyat pada 26 September 2022, beberapa bulan setelah Rusia meluncurkan perang melawan Ukraina.
Pemerintah AS maupun CIA belum berkomentar atas tuduhan Putin tersebut.
(mas)
tulis komentar anda