Ini Sejarah Paling Memalukan dalam Perpolitikan di AS

Rabu, 07 Februari 2024 - 18:04 WIB
Kandidat presiden Partai Republik Nikki Haley mengalami kekalahan yang memalukan. Foto/Reuters
WASHINGTON - Kandidat presiden dari Partai Republik Nikki Haley mengalami kekalahan memalukan dalam pemilihan pendahuluan di Nevada pada Selasa (6/2/2024). Padahal, dia tidak memiliki satu pun pesaing.

Haley dikalahkan oleh surat suara yang diberi tanda "tidak satupun dari kandidat ini". Tapi, pendukung Donald Trump memberikan dukungan pada surat suara tersebut, bukan pada Haley.

Haley, saingan terakhir Trump untuk nominasi presiden dari Partai Republik, adalah satu-satunya kandidat utama dari Partai Republik yang bersaing dalam pemilihan pendahuluan di Nevada pada hari Selasa. Trump tidak ikut dalam pemungutan suara.

Trump tidak berkompetisi dalam pemilihan pendahuluan hari Selasa, yang tidak berpengaruh dalam kontes pencalonan presiden dari Partai Republik. Haley tidak ikut dalam pemungutan suara pada kaukus hari Kamis.

Para pemilih dari Partai Republik dapat menandai surat suara mereka dengan "tidak satupun dari kandidat-kandidat ini" pada pemilihan pendahuluan hari Selasa, dan Haley telah membuat marah Trump karena menolak untuk keluar dari kontes pencalonan Partai Republik.



"Dengan lebih dari dua pertiga surat suara Partai Republik telah dihitung, Haley memperoleh 32% suara, dengan 'tidak satupun dari kandidat ini; yang memperoleh lebih dari 61% dan pemenangnya," demikian ungkap Edison Research.

Hal berbeda ditunjukkan Presiden AS Joe Biden dengan mudah memenangkan pemilihan pendahuluan presiden dari Partai Demokrat di Nevada setelah mendominasi kontes pencalonan pertama partainya di Carolina Selatan pada hari Sabtu.



Dengan lebih dari 70% suara dihitung, Biden mendapat 90% dukungan. Biden, sebagai presiden petahana, menghadapi sedikit perlawanan dari partainya sendiri untuk mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum yang kemungkinan akan menghadapi Trump pada bulan November.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More