Perang Gaza Memanas, Menlu AS Sambangi Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman
Selasa, 06 Februari 2024 - 13:43 WIB
Turnya ke Timur Tengah, yang kelima sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang besar di Gaza, terjadi pada periode yang oleh para pejabat senior AS digambarkan sebagai salah satu periode paling berbahaya bagi kawasan Timur Tengah dalam beberapa dekade.
Konflik ini meningkat ketika kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran menyerang pasukan AS di Irak dan Suriah, sementara kelompok Houthi Yaman menyerang rute pelayaran di Laut Merah.
AS telah melakukan serangan balasan terhadap kelompok milisi yang didukung Iran di Suriah dan Irak sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pekan lalu di Yordania yang menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai puluhan lainnya.
Blinken tetap akan mencoba untuk memperkuat pesan bahwa pemerintahan Joe Biden tidak bermaksud berperang dengan Iran atau ingin konflik menyebar lebih jauh meskipun ada seruan dari beberapa oposisi Partai Republik di Kongres yang menganjurkan serangan terhadap wilayah Iran.
Pentagon juga mengatakan pihaknya tidak yakin Teheran juga menginginkan perang. Iran sejauh ini menghindari peran langsung apa pun dalam konflik tersebut, meskipun Teheran mendukung kelompok-kelompok milisi yang memusuhi Amerika.
"Prioritas utamanya adalah bagi Blinken untuk menyampaikan pesan langsung ke negara-negara di kawasan bahwa Amerika Serikat tidak ingin konflik meningkat dan tidak akan memperburuk konflik,” kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan dalam perjalanan ke Riyadh.
“Penting untuk hadir dan mengatakannya secara langsung," katanya lagi.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada hari Minggu menolak untuk menjelaskan apakah Amerika Serikat akan menyerang situs-situs di Iran.
Dia mengatakan Washington tidak melihat adanya perang yang lebih luas, namun akan terus merespons jika diserang.
Lebih dari 130 sandera masih ditahan di Gaza, dan kemungkinan pembebasan mereka oleh Hamas adalah salah satu isu yang dibahas dalam pembicaraan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir dengan dukungan Amerika Serikat, dengan imbalan jeda kemanusiaan.
Konflik ini meningkat ketika kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran menyerang pasukan AS di Irak dan Suriah, sementara kelompok Houthi Yaman menyerang rute pelayaran di Laut Merah.
AS telah melakukan serangan balasan terhadap kelompok milisi yang didukung Iran di Suriah dan Irak sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pekan lalu di Yordania yang menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai puluhan lainnya.
Blinken tetap akan mencoba untuk memperkuat pesan bahwa pemerintahan Joe Biden tidak bermaksud berperang dengan Iran atau ingin konflik menyebar lebih jauh meskipun ada seruan dari beberapa oposisi Partai Republik di Kongres yang menganjurkan serangan terhadap wilayah Iran.
Pentagon juga mengatakan pihaknya tidak yakin Teheran juga menginginkan perang. Iran sejauh ini menghindari peran langsung apa pun dalam konflik tersebut, meskipun Teheran mendukung kelompok-kelompok milisi yang memusuhi Amerika.
"Prioritas utamanya adalah bagi Blinken untuk menyampaikan pesan langsung ke negara-negara di kawasan bahwa Amerika Serikat tidak ingin konflik meningkat dan tidak akan memperburuk konflik,” kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan dalam perjalanan ke Riyadh.
“Penting untuk hadir dan mengatakannya secara langsung," katanya lagi.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada hari Minggu menolak untuk menjelaskan apakah Amerika Serikat akan menyerang situs-situs di Iran.
Dia mengatakan Washington tidak melihat adanya perang yang lebih luas, namun akan terus merespons jika diserang.
Lebih dari 130 sandera masih ditahan di Gaza, dan kemungkinan pembebasan mereka oleh Hamas adalah salah satu isu yang dibahas dalam pembicaraan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir dengan dukungan Amerika Serikat, dengan imbalan jeda kemanusiaan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda