Italia Gempar, Para Migran Mesir Perkosa Gadis 13 Tahun dan Paksa Pacar Korban Menonton
Selasa, 06 Februari 2024 - 11:37 WIB
Investigasi sedang berlangsung dan para tersangka akan segera dibawa ke pengadilan.
Kejahatan ini telah memicu kemarahan publik di seluruh Italia.
"Saya terkejut bahwa pada hari di mana seorang martir muda dari tradisi Kristen dirayakan [Sant'Agata], kita akan melihat korban pelecehan seksual lainnya yang sangat muda," kata Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
“Saya ingin mengatakan ini untuk mengungkapkan solidaritas saya terhadap dia dan keluarganya. Negara akan hadir dan keadilan akan ditegakkan,” ujarnya saat berkunjung ke Catania.
Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini mengatakan: “Gadis itu diperkosa oleh sekelompok tujuh orang Mesir di depan pacarnya, yang diancam, dihalangi, dan dijauhkan."
“Jangan datang dan berbicara kepada saya tentang ‘toleransi’ atau ‘error’," paparnya.
Anggota parlemen Italia Matilda Siracusano menambahkan: “Kami mengharapkan mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ini-– semuanya sudah teridentifikasi-–untuk membayar atas perbuatan mereka."
“Tidak ada pembenaran atas apa yang terjadi, kemarahan seperti ini yang dilakukan oleh anak-anak, bahkan anak di bawah umur, tidak dapat dibayangkan. Solidaritas saya yang tulus dan sepenuh hati terhadap korban, keluarganya, dan pacarnya yang dipukuli dan dilumpuhkan oleh gerombolan tersebut," imbuh dia.
Kejahatan ini telah memicu kemarahan publik di seluruh Italia.
"Saya terkejut bahwa pada hari di mana seorang martir muda dari tradisi Kristen dirayakan [Sant'Agata], kita akan melihat korban pelecehan seksual lainnya yang sangat muda," kata Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
“Saya ingin mengatakan ini untuk mengungkapkan solidaritas saya terhadap dia dan keluarganya. Negara akan hadir dan keadilan akan ditegakkan,” ujarnya saat berkunjung ke Catania.
Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini mengatakan: “Gadis itu diperkosa oleh sekelompok tujuh orang Mesir di depan pacarnya, yang diancam, dihalangi, dan dijauhkan."
“Jangan datang dan berbicara kepada saya tentang ‘toleransi’ atau ‘error’," paparnya.
Anggota parlemen Italia Matilda Siracusano menambahkan: “Kami mengharapkan mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ini-– semuanya sudah teridentifikasi-–untuk membayar atas perbuatan mereka."
“Tidak ada pembenaran atas apa yang terjadi, kemarahan seperti ini yang dilakukan oleh anak-anak, bahkan anak di bawah umur, tidak dapat dibayangkan. Solidaritas saya yang tulus dan sepenuh hati terhadap korban, keluarganya, dan pacarnya yang dipukuli dan dilumpuhkan oleh gerombolan tersebut," imbuh dia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mas)
tulis komentar anda