Tentara AS di Irak Diminta Siap Perang di Gaza
Kamis, 01 Februari 2024 - 21:30 WIB
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pada 10 Oktober bahwa “tidak ada niat untuk mengerahkan pasukan AS” di Israel atau Gaza.
Namun, pasukan khusus AS telah aktif di Israel sejak bulan Oktober, dan pejabat senior Christopher Maier mengatakan kepada wartawan pada saat itu bahwa, “Pasukan komando Amerika secara aktif membantu Israel melakukan sejumlah hal.”
Pentagon juga mengakui menerbangkan drone mata-mata di Gaza “untuk mendukung upaya pemulihan sandera.”
Sejak perang dimulai, pasukan AS di Irak, Suriah, dan Yordania telah mendapat serangan lebih dari 150 kali, dari berbagai kelompok Perlawanan Arab yang menggunakan serangan drone dan roket secara rutin.
Salah satu serangan terhadap satu pos terdepan di Yordania pada hari Minggu menewaskan tiga tentara AS dan melukai beberapa lusin lainnya.
Kapal dan pesawat tempur Amerika Serikat juga telah melancarkan beberapa serangan terhadap pejuang Ansarallah Houthi di Yaman.
Langkah AS ini untuk mematahkan blokade kelompok Houthi terhadap kapal dagang terkait Israel yang melewati Laut Merah.
Ansarallah Houthi menanggapinya dengan menargetkan kapal komersial dan militer AS di wilayah tersebut.
Pada Rabu, para pejuang mengumumkan mereka telah menembakkan beberapa rudal ke kapal perusak USS Gravely.
Namun, pasukan khusus AS telah aktif di Israel sejak bulan Oktober, dan pejabat senior Christopher Maier mengatakan kepada wartawan pada saat itu bahwa, “Pasukan komando Amerika secara aktif membantu Israel melakukan sejumlah hal.”
Pentagon juga mengakui menerbangkan drone mata-mata di Gaza “untuk mendukung upaya pemulihan sandera.”
Perlawanan Arab
Sejak perang dimulai, pasukan AS di Irak, Suriah, dan Yordania telah mendapat serangan lebih dari 150 kali, dari berbagai kelompok Perlawanan Arab yang menggunakan serangan drone dan roket secara rutin.
Salah satu serangan terhadap satu pos terdepan di Yordania pada hari Minggu menewaskan tiga tentara AS dan melukai beberapa lusin lainnya.
Kapal dan pesawat tempur Amerika Serikat juga telah melancarkan beberapa serangan terhadap pejuang Ansarallah Houthi di Yaman.
Langkah AS ini untuk mematahkan blokade kelompok Houthi terhadap kapal dagang terkait Israel yang melewati Laut Merah.
Ansarallah Houthi menanggapinya dengan menargetkan kapal komersial dan militer AS di wilayah tersebut.
Pada Rabu, para pejuang mengumumkan mereka telah menembakkan beberapa rudal ke kapal perusak USS Gravely.
tulis komentar anda