Serangan Drone Habisi 3 Tentara AS dan Lukai 34 Lainnya, Ini Respons Iran
Senin, 29 Januari 2024 - 10:54 WIB
TEHERAN - Serangan drone terhadap pangkalan Amerika Serikat (AS) di Yordania semalam menewaskan tiga tentara dan melukai 34 lainnya. Iran, yang disalahkan para pejabat Washington, membantah terlibat serangan tersebut.
Kelompok Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung bagi milisi Islam Syiah, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pos terdepan yang dikenal sebagai Tower 22 tersebut. Pangkalan yang diserang tidak jauh dari perbatasan Yordania-Suriah.
“Seperti yang telah kami nyatakan dengan jelas sebelumnya, kelompok perlawanan di kawasan ini merespons kejahatan perang dan genosida,” juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Senin (29/1/2024), merujuk pada invasi brutal Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
"Mereka tidak menerima perintah dari Republik Islam Iran. Kelompok-kelompok ini memutuskan dan bertindak berdasarkan prinsip dan prioritas mereka sendiri serta kepentingan negara dan rakyatnya," lanjut Kanaani.
Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran.
Di sisi lain, banyak politisi AS menyalahkan Teheran secara langsung. Beberapa di antaranya bahkan mendesak militer Amerika untuk menyerang Iran.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron juga menyalahkan Iran, dan mendesak Teheran untuk “menurunkan ketegangan di kawasan".
Biden menjanjikan respons keras atas kematian tiga tentara Amerika. “Kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang bertanggung jawab pada waktu dan cara yang kami pilih,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Serangan di Yordania terjadi ketika kelompok Syiah di Timur Tengah berjanji solidaritas dengan Palestina dan menuntut Israel mengakhiri serangannya di Gaza.
Kelompok Hizbullah di Lebanon, misalnya, telah berulang kali menembakkan roket dan mortir ke Israel. Sedangkan kelompok Houthi di Yaman meluncurkan serangan rudal dan drone ke kapal-kapal dagang yang diklaim terkait Israel di Laut Merah.
AS dan Inggris telah melakukan serangan besar terhadap basis-basis Houthi di Yaman.
Pada Rabu pekan lalu, pasukan AS juga melakukan serangan udara terhadap tiga lokasi di Irak barat yang terkait dengan kelompok Kataib Hizbullah, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap situs militer AS di Irak dan Suriah.
Kelompok Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung bagi milisi Islam Syiah, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pos terdepan yang dikenal sebagai Tower 22 tersebut. Pangkalan yang diserang tidak jauh dari perbatasan Yordania-Suriah.
“Seperti yang telah kami nyatakan dengan jelas sebelumnya, kelompok perlawanan di kawasan ini merespons kejahatan perang dan genosida,” juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Senin (29/1/2024), merujuk pada invasi brutal Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
"Mereka tidak menerima perintah dari Republik Islam Iran. Kelompok-kelompok ini memutuskan dan bertindak berdasarkan prinsip dan prioritas mereka sendiri serta kepentingan negara dan rakyatnya," lanjut Kanaani.
Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran.
Di sisi lain, banyak politisi AS menyalahkan Teheran secara langsung. Beberapa di antaranya bahkan mendesak militer Amerika untuk menyerang Iran.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron juga menyalahkan Iran, dan mendesak Teheran untuk “menurunkan ketegangan di kawasan".
Biden menjanjikan respons keras atas kematian tiga tentara Amerika. “Kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang bertanggung jawab pada waktu dan cara yang kami pilih,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Serangan di Yordania terjadi ketika kelompok Syiah di Timur Tengah berjanji solidaritas dengan Palestina dan menuntut Israel mengakhiri serangannya di Gaza.
Kelompok Hizbullah di Lebanon, misalnya, telah berulang kali menembakkan roket dan mortir ke Israel. Sedangkan kelompok Houthi di Yaman meluncurkan serangan rudal dan drone ke kapal-kapal dagang yang diklaim terkait Israel di Laut Merah.
AS dan Inggris telah melakukan serangan besar terhadap basis-basis Houthi di Yaman.
Pada Rabu pekan lalu, pasukan AS juga melakukan serangan udara terhadap tiga lokasi di Irak barat yang terkait dengan kelompok Kataib Hizbullah, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap situs militer AS di Irak dan Suriah.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda