20 Warga Palestina Tewas Diserang Tentara Israel saat Antre Bantuan Makanan
Jum'at, 26 Januari 2024 - 08:31 WIB
GAZA - Sebanyak 20 warga Palestina tewas dan sekitar 150 lainnya terluka setelah diserang tentara Israel ketika mereka sedang antre bantuan makanan di Kota Gaza.
Serangan kejam ini berlangsung pada Kamis (25/1/2024). Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan tersebut merupakan kejahatan perang.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tentang serangan tersebut.
The National and Islamic Forces Follow-up Committee, sebuah koalisi kelompok militan dan politik, mengatakan pasukan Israel menargetkan warga sipil yang antre bantuan.
"Puluhan orang tewas dan terluka dalam kejahatan perang dan genosida,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/1/2024).
Juga di Gaza tengah, pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel diluncurkan saat malam tiba terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Nusseirat. Enam orang tewas dalam serangan ini.
Di selatan daerah kantong Palestina tersebut, tank-tank Israel menghantam daerah sekitar dua rumah sakit di selatan kota utama Gaza, Khan Younis, memaksa para pengungsi untuk berjuang demi keselamatan.
Sementara itu, di wilayah utara, seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan situasi pangan “benar-benar mengerikan” dan para pekerja kemanusiaan mengatakan pengiriman bantuan yang jarang terjadi dikerumuni oleh orang-orang yang putus asa dan tampak kelaparan dengan mata cekung.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kini terhimpit di Khan Younis dan kota-kota di utara dan selatannya, setelah diusir dari bagian utara Gaza pada awal kampanye militer Israel, yang kini memasuki bulan keempat.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 50 warga Palestina telah terbunuh dalam 24 jam terakhir di Khan Younis, di mana Israel telah mengalihkan operasi militer besar-besaran setelah mulai menarik pasukan dari wilayah utara yang menurut mereka sebagian besar kini mereka kendalikan.
“Tidak ada tempat yang aman, kemana kita harus pergi? Hentikan perang, ini sudah cukup,” kata seorang wanita Palestina di Rafah, tepi selatan Gaza.
Dalam kabar terbarunya, militer Israel mengeklaim bahwa pasukan di Khan Younis sedang memerangi kelompok militan dari jarak dekat dan menggunakan serangan udara presisi dan sniper untuk menghancurkan beberapa target Hamas.
Petugas medis Palestina mengatakan tank-tank Israel telah memotong dan menembaki sasaran di sekitar dua rumah sakit utama kota yang masih berfungsi, Nasser dan Al-Amal, menjebak tim medis, pasien, dan pengungsi yang berkerumun di dalam atau di dekatnya.
Israel mengatakan militan Hamas menggunakan bangunan rumah sakit sebagai tempat berlindung, sesuatu yang dibantah oleh kelompok tersebut dan staf medis.
Serangan kejam ini berlangsung pada Kamis (25/1/2024). Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan tersebut merupakan kejahatan perang.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tentang serangan tersebut.
Baca Juga
The National and Islamic Forces Follow-up Committee, sebuah koalisi kelompok militan dan politik, mengatakan pasukan Israel menargetkan warga sipil yang antre bantuan.
"Puluhan orang tewas dan terluka dalam kejahatan perang dan genosida,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/1/2024).
Juga di Gaza tengah, pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel diluncurkan saat malam tiba terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Nusseirat. Enam orang tewas dalam serangan ini.
Di selatan daerah kantong Palestina tersebut, tank-tank Israel menghantam daerah sekitar dua rumah sakit di selatan kota utama Gaza, Khan Younis, memaksa para pengungsi untuk berjuang demi keselamatan.
Sementara itu, di wilayah utara, seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan situasi pangan “benar-benar mengerikan” dan para pekerja kemanusiaan mengatakan pengiriman bantuan yang jarang terjadi dikerumuni oleh orang-orang yang putus asa dan tampak kelaparan dengan mata cekung.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kini terhimpit di Khan Younis dan kota-kota di utara dan selatannya, setelah diusir dari bagian utara Gaza pada awal kampanye militer Israel, yang kini memasuki bulan keempat.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 50 warga Palestina telah terbunuh dalam 24 jam terakhir di Khan Younis, di mana Israel telah mengalihkan operasi militer besar-besaran setelah mulai menarik pasukan dari wilayah utara yang menurut mereka sebagian besar kini mereka kendalikan.
“Tidak ada tempat yang aman, kemana kita harus pergi? Hentikan perang, ini sudah cukup,” kata seorang wanita Palestina di Rafah, tepi selatan Gaza.
Dalam kabar terbarunya, militer Israel mengeklaim bahwa pasukan di Khan Younis sedang memerangi kelompok militan dari jarak dekat dan menggunakan serangan udara presisi dan sniper untuk menghancurkan beberapa target Hamas.
Petugas medis Palestina mengatakan tank-tank Israel telah memotong dan menembaki sasaran di sekitar dua rumah sakit utama kota yang masih berfungsi, Nasser dan Al-Amal, menjebak tim medis, pasien, dan pengungsi yang berkerumun di dalam atau di dekatnya.
Israel mengatakan militan Hamas menggunakan bangunan rumah sakit sebagai tempat berlindung, sesuatu yang dibantah oleh kelompok tersebut dan staf medis.
(mas)
tulis komentar anda