Setelah 20 Bulan Tertunda, Turki Setujui Swedia Jadi Anggota NATO

Rabu, 24 Januari 2024 - 16:56 WIB
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik langkah Turki dan berkata: "Saya juga mengandalkan Hongaria untuk menyelesaikan ratifikasi nasionalnya sesegera mungkin."

Presiden Turki Erdogan dan Perdana Menteri Swedia Kristersson berjabat tangan di samping Sekretaris Jenderal NATO Stoltenberg sebelum pertemuan mereka, di Vilnius

Sebenarnya, Turki dan Hongaria memelihara hubungan yang lebih baik dengan Rusia dibandingkan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara lainnya yang dipimpin AS.

Meskipun menentang invasi Rusia ke Ukraina, Turki mengkritik sanksi Barat terhadap Moskow. Rusia telah memperingatkan bahwa mereka akan merespons jika NATO memperkuat infrastruktur militer di dua negara Nordik tersebut.

Swedia, yang upaya keanggotaannya menandai pergeseran bersejarah dari kebijakan keamanan non-blok, akan meningkatkan pertahanan NATO di wilayah Laut Baltik yang dihadapi Rusia.

Penundaan yang dilakukan Turki telah membuat frustrasi beberapa sekutu Baratnya dan memungkinkan Turki untuk mendapatkan beberapa konsesi.

Ankara telah mendesak Stockholm untuk memperkuat sikapnya terhadap anggota lokal Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang juga dianggap oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat sebagai kelompok teroris.

Sebagai tanggapan, Stockholm memperkenalkan undang-undang anti-terorisme baru yang menjadikan keanggotaan organisasi teroris sebagai tindakan ilegal. Swedia, Finlandia, Kanada dan Belanda juga mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan kebijakan ekspor senjata ke Turki.

Di parlemen, Oktay mengatakan Partai AK yang dipimpin Erdogan mendukung upaya Swedia untuk menjadi NATO setelah langkah positifnya memerangi terorisme.

Sekutu nasionalis AKP, MHP, dan oposisi utama, CHP, juga mendukung upaya Swedia. Partai-partai oposisi nasionalis, Islam dan sayap kiri menolak usulan tersebut, sementara empat anggota parlemen abstain.

Erdogan, yang telah mengajukan permohonan Swedia ke parlemen pada bulan Oktober, mengaitkan ratifikasi tersebut dengan persetujuan AS atas penjualan jet tempur F-16 ke Turki.

Gedung Putih mendukung penjualan tersebut dan beberapa analis memperkirakan kesepakatan akan segera tercapai setelah Turki menyetujui tawaran Swedia. Namun tidak ada kerangka waktu yang jelas bagi Kongres AS untuk menyetujui kesepakatan tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More