5 Kekejaman Militer AS yang Tercatat dalam Sejarah
Senin, 22 Januari 2024 - 20:40 WIB
Foto/Reuters
Melansir The World, pada tanggal 16 Maret 1968, Kompi Charlie, Brigade ke-11 memasuki desa My Lai, di wilayah Vietnam di mana banyak anggota brigade Amerika menjadi cacat atau dibunuh oleh pasukan Viet Cong. Pasukan tersebut akhirnya membunuh lebih dari 300 warga sipil di bawah perintah Letnan mereka, William Calley, yang menyuruh anak buahnya memasuki desa untuk melepaskan tembakan, meskipun tidak ada laporan adanya perlawanan terhadap tembakan.
Menurut laporan saksi mata, beberapa lelaki tua ditikam dengan bayonet, wanita dan anak-anak yang sedang berdoa ditembak di bagian belakang kepala, dan setidaknya satu gadis diperkosa dan kemudian dibunuh.
Cerita ini baru sampai ke masyarakat Amerika sampai jurnalis Seymour Hersh menerbitkan sebuah cerita yang merinci percakapannya dengan seorang veteran Vietnam, Ron Ridenhour, pada bulan November 1969. Pembantaian tersebut menimbulkan pertanyaan penting tentang perilaku tentara Amerika dan para pemimpin mereka di lapangan.
Foto/Reuters
Pada tahun 2004, dunia terkejut ketika beredar foto-foto tentara Amerika yang menganiaya tahanan Irak di Abu Ghraib, sebuah penjara luas di sebelah barat Bagdad yang terkenal karena seringnya sesi penyiksaan dan eksekusi di bawah pemerintahan Saddam Hussein, New York Times melaporkan.
Foto-foto tersebut, yang menunjukkan para tahanan Irak dipukuli, dianiaya dan diserang secara seksual, memicu kemarahan Arab dan Muslim terhadap Amerika Serikat, dan digunakan sebagai alat yang ampuh untuk merekrut pemberontak di Irak dan tempat lain, menurut Times.
Sembilan tentara AS dinyatakan bersalah dalam kasus pelecehan tersebut, yang juga memicu berbagai penyelidikan militer dan Kongres lainnya. Mantan Presiden Bush mengusulkan untuk menghancurkan kompleks tersebut setelah kejahatannya terungkap, namun seorang hakim militer Amerika memerintahkan agar kompleks tersebut dipertahankan sebagai tempat kejadian perkara, Times melaporkan. Pada bulan Maret 2006, militer mengumumkan bahwa mereka akan membersihkan semua tahanan yang tersisa dari Abu Ghraib.
Melansir The World, pada tanggal 16 Maret 1968, Kompi Charlie, Brigade ke-11 memasuki desa My Lai, di wilayah Vietnam di mana banyak anggota brigade Amerika menjadi cacat atau dibunuh oleh pasukan Viet Cong. Pasukan tersebut akhirnya membunuh lebih dari 300 warga sipil di bawah perintah Letnan mereka, William Calley, yang menyuruh anak buahnya memasuki desa untuk melepaskan tembakan, meskipun tidak ada laporan adanya perlawanan terhadap tembakan.
Menurut laporan saksi mata, beberapa lelaki tua ditikam dengan bayonet, wanita dan anak-anak yang sedang berdoa ditembak di bagian belakang kepala, dan setidaknya satu gadis diperkosa dan kemudian dibunuh.
Cerita ini baru sampai ke masyarakat Amerika sampai jurnalis Seymour Hersh menerbitkan sebuah cerita yang merinci percakapannya dengan seorang veteran Vietnam, Ron Ridenhour, pada bulan November 1969. Pembantaian tersebut menimbulkan pertanyaan penting tentang perilaku tentara Amerika dan para pemimpin mereka di lapangan.
3. Abu Ghraib, Irak
Foto/Reuters
Pada tahun 2004, dunia terkejut ketika beredar foto-foto tentara Amerika yang menganiaya tahanan Irak di Abu Ghraib, sebuah penjara luas di sebelah barat Bagdad yang terkenal karena seringnya sesi penyiksaan dan eksekusi di bawah pemerintahan Saddam Hussein, New York Times melaporkan.
Foto-foto tersebut, yang menunjukkan para tahanan Irak dipukuli, dianiaya dan diserang secara seksual, memicu kemarahan Arab dan Muslim terhadap Amerika Serikat, dan digunakan sebagai alat yang ampuh untuk merekrut pemberontak di Irak dan tempat lain, menurut Times.
Sembilan tentara AS dinyatakan bersalah dalam kasus pelecehan tersebut, yang juga memicu berbagai penyelidikan militer dan Kongres lainnya. Mantan Presiden Bush mengusulkan untuk menghancurkan kompleks tersebut setelah kejahatannya terungkap, namun seorang hakim militer Amerika memerintahkan agar kompleks tersebut dipertahankan sebagai tempat kejadian perkara, Times melaporkan. Pada bulan Maret 2006, militer mengumumkan bahwa mereka akan membersihkan semua tahanan yang tersisa dari Abu Ghraib.
tulis komentar anda