Israel Hanya Mampu Lenyapkan 20 Persen Pasukan Hamas, Jauh dari Kemenangan
Senin, 22 Januari 2024 - 07:22 WIB
Laporan tersebut melanjutkan, banyak anggota militer Israel kini mempertimbangkan kemungkinan untuk memprioritaskan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza oleh Hamas dengan tujuan besarnya untuk menghancurkan kelompok perlawanan Palestina.
“Tujuan ganda untuk membebaskan para sandera dan menghancurkan Hamas kini tidak sejalan,” imbuh laporan itu berdasarkan wawancara dengan empat komandan senior militer Israel tanpa bersedia disebutkan namanya.
Pandangan mereka sejalan dengan yang diungkapkan secara terbuka oleh Gadi Eisenkot, mantan kepala staf militer Israel dan anggota kabinet perang, yang mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 bahwa pembebasan para tawanan tidak dapat dilakukan melalui operasi militer.
“Bagi saya, tidak ada dilema. Misinya adalah menyelamatkan warga sipil, sebelum membunuh musuh,” kata Eisenkot. Menurut tiga komandan yang diwawancarai oleh NYT, jalur diplomatik akan menjadi cara tercepat untuk memulangkan warga Israel.
"Mereka menambahkan bahwa infrastruktur Hamas lebih canggih daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh para perwira intelijen Israel," imbuh laporan NYT.
“Tujuan ganda untuk membebaskan para sandera dan menghancurkan Hamas kini tidak sejalan,” imbuh laporan itu berdasarkan wawancara dengan empat komandan senior militer Israel tanpa bersedia disebutkan namanya.
Pandangan mereka sejalan dengan yang diungkapkan secara terbuka oleh Gadi Eisenkot, mantan kepala staf militer Israel dan anggota kabinet perang, yang mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 bahwa pembebasan para tawanan tidak dapat dilakukan melalui operasi militer.
“Bagi saya, tidak ada dilema. Misinya adalah menyelamatkan warga sipil, sebelum membunuh musuh,” kata Eisenkot. Menurut tiga komandan yang diwawancarai oleh NYT, jalur diplomatik akan menjadi cara tercepat untuk memulangkan warga Israel.
"Mereka menambahkan bahwa infrastruktur Hamas lebih canggih daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh para perwira intelijen Israel," imbuh laporan NYT.
(mas)
tulis komentar anda