5 Motif Tentara Israel Menghancurkan Kuburan Muslim saat Invasi Darat ke Gaza
Sabtu, 20 Januari 2024 - 21:21 WIB
3. Mencari Sandera yang Tewas
Foto/Anadolu
Juru bicara IDF tidak menjelaskan mengapa sebagian besar kuburan dibuldoser untuk diubah menjadi pos militer atau mengapa kendaraan militer diparkir di tempat kuburan dulu berada. “Kami mempunyai kewajiban serius untuk menghormati korban tewas dan tidak ada kebijakan untuk mendirikan pos militer keluar dari kuburan,” kata juru bicara itu kepada CNN.
IDF mengatakan kepada CNN bahwa ketika “informasi intelijen atau operasional penting diterima,” mereka akan melakukan “operasi penyelamatan sandera secara tepat di lokasi tertentu di mana informasi menunjukkan bahwa jenazah sandera mungkin berada.”
Israel mengatakan bahwa 253 orang disandera selama serangan teror Hamas pada 7 Oktober dan yakin 132 sandera masih berada di Gaza – 105 di antaranya masih hidup dan 27 tewas.
Sementara itu, Putri Munther al Hayek, Dina, terbunuh dalam perang Gaza tahun 2014. Pada awal Januari dia mengunjungi makam Dina di pemakaman Sheikh Radwan di Kota Gaza, tapi dia tidak ada di sana. Dia berusaha mencari makam neneknya. Itu juga tidak ada di sana.
“Pasukan pendudukan menghancurkan dan melibas mereka,” kata Hayek, juru bicara kelompok oposisi Palestina Fatah di Gaza, kepada CNN. “Pemandangannya mengerikan. Kami ingin dunia melakukan intervensi untuk melindungi warga sipil Palestina.”
Mosab Abu Toha, penyair asal Gaza yang karyanya dimuat di New York Times dan New Yorker, juga mengetahui bahwa kuburan tempat adik dan kakeknya dimakamkan dirusak berat oleh militer Israel.
Sekarang aman di Kairo, Abu Toha mengatakan kepada CNN bagaimana pada tanggal 26 Desember saudaranya meneleponnya dari pemakaman Beit Lahia, di Gaza utara, mencari orang yang dicintainya tetapi tidak dapat menemukan mereka.
Pasukan pendudukan menghancurkan dan melibas mereka… Pemandangannya mengerikan. Kami ingin dunia melakukan intervensi untuk melindungi warga sipil Palestina.”
tulis komentar anda