Hizbullah Tolak Proposal AS yang Tak Realistis, Apa Saja Isinya?

Kamis, 18 Januari 2024 - 20:30 WIB
Para pendukung melihat pidato Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah di Lebanon. Foto/AP
BEIRUT - Upaya diplomatik untuk memulihkan keamanan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon masih terhenti karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah meningkat akibat konflik di Gaza.

Risiko konflik skala penuh di wilayah tersebut tetap tinggi seperti sebelumnya.

Hizbullah telah menolak usulan awal dari Amerika Serikat (AS) yang bertujuan meredakan permusuhan dengan Israel, termasuk menarik kembali para pejuangnya dari perbatasan.

Meskipun demikian, para pejabat Lebanon mengindikasikan Hizbullah tetap terbuka terhadap diplomasi AS untuk mencegah perang yang menghancurkan, menurut laporan Reuters.

Utusan AS Amos Hochstein telah memimpin upaya diplomatik untuk memulihkan keamanan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon ketika ketegangan di wilayah yang lebih luas meningkat di tengah konflik Gaza.



Serangan Houthi Yaman terhadap pelayaran di Laut Merah, salah satu rute maritim utama dunia, dan serangan terkoordinasi AS-Inggris sebagai tanggapan telah meningkatkan urgensinya.

“Hizbullah siap mendengarkan,” ujar seorang pejabat senior Lebanon yang mengetahui sikap Hizbullah. Dia menekankan keengganan kelompok tersebut terhadap konflik yang lebih luas.

Namun pejabat tersebut mencatat Hizbullah memandang proposal yang diajukan oleh Hochstein selama kunjungannya baru-baru ini ke Beirut sebagai hal yang tidak realistis.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More