Presiden Argentina: Sosialisme Mengancam Barat

Kamis, 18 Januari 2024 - 16:45 WIB
Para pemimpin Barat juga meninggalkan model kebebasan “untuk versi berbeda dari apa yang kita sebut kolektivisme,” menurut Milei.

“Kami di sini untuk memberi tahu Anda bahwa eksperimen kolektivis tidak pernah menjadi solusi terhadap masalah yang menimpa masyarakat dunia. Sebaliknya, merekalah penyebab utamanya,” ujar dia.

Argentina yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, merupakan salah satu negara terkaya di dunia pada paruh pertama abad ke-20, sehingga memunculkan ungkapan umum pada saat itu, ‘kaya seperti orang Argentina’.

Milei mengatakan keruntuhan ekonomi negara tersebut menunjukkan akibat sosialisme yang tidak bisa dihindari.

“Tidak peduli seberapa kaya Anda, atau seberapa banyak sumber daya alam yang Anda miliki, atau seberapa terampil atau terpelajarnya penduduk Anda, atau berapa banyak emas batangan yang Anda miliki di bank sentral, jika diambil langkah-langkah yang menghambat berfungsinya pasar secara bebas, persaingan bebas, sistem harga bebas, jika Anda menghambat perdagangan, jika Anda menyerang kepemilikan pribadi, satu-satunya nasib yang mungkin terjadi adalah kemiskinan,” papar dia.

“Sebagian besar negara-negara Barat saat ini telah mengadopsi varian kolektivis, yang semuanya bertentangan dengan model yang membawa umat manusia menuju kemajuan paling spektakuler dalam sejarahnya,” ujar Milei.

Dia mendesak para pelaku bisnis tidak terintimidasi oleh “kasta politik atau parasit yang hidup di luar negara.”

Milei mengatakan dia datang ke Davos untuk mengundang negara-negara Barat agar “kembali ke jalur kemakmuran, kebebasan ekonomi, pemerintahan yang terbatas, dan penghormatan yang tidak terbatas terhadap kepemilikan pribadi.”

Dia menambahkan pencipta kekayaan sektor swasta tidak boleh menyerah pada statisme.

“Negara adalah masalahnya sendiri. Anda adalah protagonis sejati dari kisah ini, dan yakinlah bahwa mulai hari ini, Argentina adalah sekutu setia Anda dan tanpa syarat,” pungkas dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More