Taiwan Miliki Presiden Baru, 18 Pesawat dan Kapal Perang China Manuver Besar-besaran
Kamis, 18 Januari 2024 - 11:51 WIB
TAIPEI - Militer China melakukan manuver besar-besaran dengan mengerahkan 18 pesawat dan kapal perang ke dekat Taiwan pada Rabu. Ini merupakan manuver militer pertama Beijing sejak Taipei memiliki presiden baru hasil pemilu pekan lalu.
Kementerian Pertahanan di Taipei mengatakan pihaknya mendeteksi 18 pesawat Angkatan Udara Beijing beroperasi di sekitar Taiwan dan melakukan patroli kesiapan tempur bersama dengan kapal perang.
Beijing, yang memandang Taiwan sebagai wilayah China selama empat tahun terakhir secara teratur mengirimkan pesawat tempur dan kapal perang ke dekat pulau itu dalam upayanya untuk menegaskan klaim kedaulatannya—yang ditolak oleh pemerintah Taipei.
Rakyat Taiwan memilih William Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa sebagai presiden baru dalam pemilu pada Sabtu pekan lalu.
Lai telah berulang kali dikecam Beijing sebagai separatis berbahaya dan pembawa perang.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mulai sekitar pukul 19.50 waktu setempat pada hari Rabu, pihaknya telah mendeteksi 18 pesawat termasuk pesawat tempur Su-30 yang beroperasi di dekat Taiwan utara dan tengah serta di barat daya pulau itu.
"Sebelas dari pesawat tersebut melintasi garis tengah Selat Taiwan, atau wilayah di dekatnya, bekerja sama dengan kapal perang untuk melakukan patroli kesiapan tempur bersama," kata kementerian tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/1/2024).
Garis tengah selat Taiwan pernah menjadi pembatas tidak resmi antara kedua belah pihak, namun pesawat militer Beijing kini sering terbang di atasnya. China mengatakan pihaknya tidak mengakui keberadaan garis tersebut.
Kementerian Pertahanan di Taipei mengatakan pihaknya mendeteksi 18 pesawat Angkatan Udara Beijing beroperasi di sekitar Taiwan dan melakukan patroli kesiapan tempur bersama dengan kapal perang.
Beijing, yang memandang Taiwan sebagai wilayah China selama empat tahun terakhir secara teratur mengirimkan pesawat tempur dan kapal perang ke dekat pulau itu dalam upayanya untuk menegaskan klaim kedaulatannya—yang ditolak oleh pemerintah Taipei.
Rakyat Taiwan memilih William Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa sebagai presiden baru dalam pemilu pada Sabtu pekan lalu.
Lai telah berulang kali dikecam Beijing sebagai separatis berbahaya dan pembawa perang.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mulai sekitar pukul 19.50 waktu setempat pada hari Rabu, pihaknya telah mendeteksi 18 pesawat termasuk pesawat tempur Su-30 yang beroperasi di dekat Taiwan utara dan tengah serta di barat daya pulau itu.
"Sebelas dari pesawat tersebut melintasi garis tengah Selat Taiwan, atau wilayah di dekatnya, bekerja sama dengan kapal perang untuk melakukan patroli kesiapan tempur bersama," kata kementerian tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/1/2024).
Garis tengah selat Taiwan pernah menjadi pembatas tidak resmi antara kedua belah pihak, namun pesawat militer Beijing kini sering terbang di atasnya. China mengatakan pihaknya tidak mengakui keberadaan garis tersebut.
tulis komentar anda