Mungkinkan Perang Irak dan Iran Akan Kembali Terjadi?
Rabu, 17 Januari 2024 - 18:18 WIB
2. Memicu Kemarahan Rakyat Kurdi
Serangan tersebut, yang terjadi di kawasan perumahan dekat konsulat AS di ibu kota Kurdistan, Erbil, digambarkan oleh Perdana Menteri Kurdi Irak Masrour Barzani sebagai "kejahatan terhadap rakyat Kurdi" yang menewaskan sedikitnya empat warga sipil dan enam lainnya luka-luka.Pengusaha multijutawan Kurdi Peshraw Dizayee dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas, tewas ketika setidaknya satu roket menghantam rumah mereka, kata sumber keamanan dan medis Irak.
Penasihat Keamanan Nasional Irak Qasim al-Araji membantah rumah itu adalah pusat mata-mata Israel. “Untuk menanggapi klaim bahwa ada markas Mossad, kami mengunjungi tempat itu dan mengunjungi setiap sudut rumah ini, dan semuanya menunjukkan bahwa itu adalah rumah keluarga milik seorang pengusaha Irak dari Erbil,” katanya kepada wartawan.
3. Israel Berusaha Mengadu Domba
Foto/Reuters
Juru bicara pemerintah Israel Avi Hayman mengatakan dia tidak akan berspekulasi, ketika ditanya pada konferensi pers tentang pernyataan Iran bahwa mereka menyerang pertahanan Mossad di Irak.
“Apa yang akan saya katakan adalah Iran terus menggunakan proksinya untuk menyerang Israel di berbagai bidang. Kami mengutuk aktivitas Iran dan kami menyerukan masyarakat internasional untuk menentang Iran dan menyerukan perdamaian di kawasan,” katanya.
Membela serangan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan Teheran menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain tetapi merupakan "hak sah Iran untuk mencegah ancaman keamanan nasional".
Selain serangan di Erbil, Garda mengatakan mereka menembakkan rudal balistik di Suriah dan menghancurkan “pelaku operasi teroris” di Iran, termasuk ISIS. ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan di Iran bulan ini yang menewaskan hampir 100 orang dan melukai banyak orang di peringatan komandan tertinggi Qassem Soleimani.
tulis komentar anda