Bagaimana Cara Warga Mengisi Baterai Ponsel di Gaza yang Tanpa Listrik?

Rabu, 17 Januari 2024 - 11:06 WIB
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh pejuang Palestina.

Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, Israel membalasnya dengan pengepungan, pemboman dan invasi darat ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 24.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan Gaza.

Sebagian besar penduduk mengungsi dan kekurangan makanan, air, listrik dan obat-obatan hingga mengakibatkan bencana kemanusiaan, menurut PBB.

Mengisi daya ponsel telah menjadi salah satu tantangan kehidupan sehari-hari, sama menyita waktu dan membuat frustrasi dengan mencari roti atau air minum.

“Kami datang ke sini untuk mengisi daya, tetapi tidak ada tempat,” ungkap Mahmoud Marouf, yang merupakan pengungsi dari Jabalia di Gaza utara.

Dia membawa baterai serupa dengan yang ada di mobil ke tempat pengisian daya di Rumah Sakit Emirat.

Selain ponsel, orang-orang juga membawa baterai tersebut untuk diisi dayanya sehingga mereka dapat mengisi daya perangkat yang mereka perlukan di tenda mereka.



Relawan di rumah sakit mengatur rotasi yang memungkinkan orang mengisi daya untuk jangka waktu tertentu.

Sistem ini membantu menghindari ketegangan dengan memberikan akses terhadap soket listrik yang berharga kepada sebanyak mungkin orang, namun permintaan terlalu tinggi untuk memuaskan semua orang.

Marouf mengatakan dia perlu mengisi baterainya untuk menyalakan peralatan medis bagi anak-anaknya yang menderita penyakit pernafasan.

“Kami memberi mereka baterai yang besar dan datang untuk mengisi dayanya, karena rumah sakit penuh,” ujar dia.

Meskipun merasa bosan, mereka yang cukup beruntung mendapatkan tempat menunggu dengan sabar hingga ponsel mereka terisi daya sebanyak mungkin.

“Itu bertahan selama satu hari, atau paling lama satu setengah hari, tidak lebih. Kami menggunakannya hanya untuk penerangan,” papar Mohammad Al-Shamali, pengungsi dari Kota Gaza.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More