Israel Perlu Waktu Bertahun-tahun untuk Hancurkan Terowongan Hamas di Gaza
Rabu, 17 Januari 2024 - 07:33 WIB
TEL AVIV - Militer Israel “terkejut” dengan ukuran dan kualitas terowongan yang dibangun Hamas di bawah Gaza, menurut artikel yang diterbitkan di New York Times pada Selasa (16/1/2024).
Jaringan terowongan awalnya diperkirakan mencakup jalur bawah tanah dan bunker sepanjang 250 mil (400 km). Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah merevisi perkiraan ini menjadi 350-450 mil (560-725 km) atau lebih.
Dua pejabat, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan ada hampir 5.700 terowongan terpisah yang mengarah ke terowongan di bawah Gaza. Namun, tidak satupun dari angka-angka tersebut dapat diverifikasi secara independen.
“Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menonaktifkan terowongan tersebut,” ungkap seorang pejabat Israel kepada Times.
“Terowongan tersebut perlu dipetakan, diperiksa apakah ada tawanan Israel, dan membuatnya tidak dapat diperbaiki,” papar dia.
Dia mengakui upaya baru-baru ini untuk menghancurkan terowongan dengan membanjiri terowongan dengan air laut “telah gagal.”
Menurut pejabat lain, Israel menggunakan model “segitiga” untuk menemukan terowongan, yang mengasumsikan terowongan tersebut dapat ditemukan di bawah rumah sakit, sekolah atau masjid mana pun di Gaza.
Baca juga: AS Kembali Serang Houthi Yaman, Ketegangan di Laut Merah Makin Membara
Militer Israel telah meremehkan “luas dan pentingnya” terowongan bagi Hamas, yang digambarkan Times sebagai “kegagalan intelijen.”
IDF belum mengungkapkan jumlah tentara yang tewas dan terluka dalam perang terowongan. Secara resmi, hampir 190 tentara telah tewas dan 240 prajurit atau lebih terluka parah dalam pertempuran sejak dimulainya kampanye darat di Gaza.
Seorang tentara, yang berbicara kepada Times tanpa menyebut nama, mengatakan dia ikut serta dalam menghancurkan sekitar 50 terowongan di Beit Hanoun, di timur laut Gaza.
Semua terowongan dilengkapi dengan bom dan bahan peledak lainnya, yang dihubungkan dengan kabel untuk diaktifkan dari jarak jauh.
Kelompok pejuang Hamas, yang mempertahankan kendali de facto atas Gaza, menyerang permukiman Israel di dekatnya pada tanggal 7 Oktober, merenggut nyawa sekitar 1.200 warga Israel. 240 orang lainnya dibawa ke daerah kantong Palestina sebagai tawanan.
Sejumlah media Israel kemudian menyebut militer Israel turut berperan membunuh banyak warga sipil Israel sendiri selama serangan Hamas tersebut.
Israel kemudian menyatakan perang terhadap Hamas dan melancarkan serangan udara dan artileri ke Gaza, diikuti pasukan darat pada November.
Rezim kolonial Zionis itu membunuh lebih dari 24.000 warga Palestina tewas dan 60.000 lainnya terluka dalam 100 hari pertempuran, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Jaringan terowongan awalnya diperkirakan mencakup jalur bawah tanah dan bunker sepanjang 250 mil (400 km). Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah merevisi perkiraan ini menjadi 350-450 mil (560-725 km) atau lebih.
Dua pejabat, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan ada hampir 5.700 terowongan terpisah yang mengarah ke terowongan di bawah Gaza. Namun, tidak satupun dari angka-angka tersebut dapat diverifikasi secara independen.
“Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menonaktifkan terowongan tersebut,” ungkap seorang pejabat Israel kepada Times.
“Terowongan tersebut perlu dipetakan, diperiksa apakah ada tawanan Israel, dan membuatnya tidak dapat diperbaiki,” papar dia.
Dia mengakui upaya baru-baru ini untuk menghancurkan terowongan dengan membanjiri terowongan dengan air laut “telah gagal.”
Menurut pejabat lain, Israel menggunakan model “segitiga” untuk menemukan terowongan, yang mengasumsikan terowongan tersebut dapat ditemukan di bawah rumah sakit, sekolah atau masjid mana pun di Gaza.
Baca juga: AS Kembali Serang Houthi Yaman, Ketegangan di Laut Merah Makin Membara
Militer Israel telah meremehkan “luas dan pentingnya” terowongan bagi Hamas, yang digambarkan Times sebagai “kegagalan intelijen.”
IDF belum mengungkapkan jumlah tentara yang tewas dan terluka dalam perang terowongan. Secara resmi, hampir 190 tentara telah tewas dan 240 prajurit atau lebih terluka parah dalam pertempuran sejak dimulainya kampanye darat di Gaza.
Seorang tentara, yang berbicara kepada Times tanpa menyebut nama, mengatakan dia ikut serta dalam menghancurkan sekitar 50 terowongan di Beit Hanoun, di timur laut Gaza.
Semua terowongan dilengkapi dengan bom dan bahan peledak lainnya, yang dihubungkan dengan kabel untuk diaktifkan dari jarak jauh.
Kelompok pejuang Hamas, yang mempertahankan kendali de facto atas Gaza, menyerang permukiman Israel di dekatnya pada tanggal 7 Oktober, merenggut nyawa sekitar 1.200 warga Israel. 240 orang lainnya dibawa ke daerah kantong Palestina sebagai tawanan.
Sejumlah media Israel kemudian menyebut militer Israel turut berperan membunuh banyak warga sipil Israel sendiri selama serangan Hamas tersebut.
Israel kemudian menyatakan perang terhadap Hamas dan melancarkan serangan udara dan artileri ke Gaza, diikuti pasukan darat pada November.
Rezim kolonial Zionis itu membunuh lebih dari 24.000 warga Palestina tewas dan 60.000 lainnya terluka dalam 100 hari pertempuran, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda