4 Negara Arab yang Gabung Aliansi Rusia dan China
Senin, 15 Januari 2024 - 20:20 WIB
Kolusi UEA dengan kepentingan Rusia telah menjadi titik perselisihan dengan pemerintah AS selama beberapa waktu. Hubungannya dengan Grup Wagner di Libya dan pasokan senjata kepada panglima perang pemberontak Khalifa al Hiftar telah lama membuat marah para pembuat kebijakan di Washington, mendorong mereka untuk memberikan sanksi kepada entitas yang berbasis di UEA pada bulan Januari.
Keterlibatan Abu Dhabi selanjutnya dalam aktivitas Wagner di Sudan semakin menambah pemicu konflik tersebut. Menurut laporan dari wilayah tersebut, Wagner dan UEA telah bekerja sama untuk mengekspor emas dari Sudan ke Dubai, di mana hasil penjualannya memenuhi kas Wagner, pemberontak Sudan, dan perantara UEA.
Foto/Reuters
Dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran China di pelabuhan-pelabuhan strategis Mesir telah berkembang pesat. Hal ini mencakup keterlibatan perusahaan swasta dan milik negara China dalam akuisisi sebagian, pengembangan, dan pengoperasian pelabuhan dan terminal Mesir, dengan konsesi hingga 38 tahun.
Selain perusahaan milik negara China yang memegang saham di dua pelabuhan di pintu masuk utara dan selatan Terusan Suez, sebuah perusahaan swasta China Tiongkok juga mengoperasikan dua pelabuhan strategis di pantai Mediterania Mesir dan sedang mengembangkan dan pada akhirnya akan mengoperasikan pelabuhan ketiga di Abu Qir, Pangkalan Angkatan Laut.
Hal ini bertepatan dengan investasi besar China di Zona Ekonomi Terusan Suez, zona ekonomi khusus seluas 455 km persegi yang terletak di sepanjang koridor maritim yang sangat penting bagi perdagangan global.
Keterlibatan Abu Dhabi selanjutnya dalam aktivitas Wagner di Sudan semakin menambah pemicu konflik tersebut. Menurut laporan dari wilayah tersebut, Wagner dan UEA telah bekerja sama untuk mengekspor emas dari Sudan ke Dubai, di mana hasil penjualannya memenuhi kas Wagner, pemberontak Sudan, dan perantara UEA.
4. Mesir
Foto/Reuters
Dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran China di pelabuhan-pelabuhan strategis Mesir telah berkembang pesat. Hal ini mencakup keterlibatan perusahaan swasta dan milik negara China dalam akuisisi sebagian, pengembangan, dan pengoperasian pelabuhan dan terminal Mesir, dengan konsesi hingga 38 tahun.
Selain perusahaan milik negara China yang memegang saham di dua pelabuhan di pintu masuk utara dan selatan Terusan Suez, sebuah perusahaan swasta China Tiongkok juga mengoperasikan dua pelabuhan strategis di pantai Mediterania Mesir dan sedang mengembangkan dan pada akhirnya akan mengoperasikan pelabuhan ketiga di Abu Qir, Pangkalan Angkatan Laut.
Hal ini bertepatan dengan investasi besar China di Zona Ekonomi Terusan Suez, zona ekonomi khusus seluas 455 km persegi yang terletak di sepanjang koridor maritim yang sangat penting bagi perdagangan global.
(ahm)
tulis komentar anda