4 Negara Arab yang Gabung Aliansi Rusia dan China
Senin, 15 Januari 2024 - 20:20 WIB
RIYADH - Iran dan Arab Saudi termasuk di antara enam negara yang akan bergabung dengan koalisi ekonomi, politik dan militer China dan Rusia. Selain itu, Uni Emirat Arab dan Mesir juga mendekati China dan Rusia.
Latar belakang geopolitik dan kepentingan ekonomi menjadi dasar keempat negara tersebut bergabung dengan aliansi Moskow dan Beijing. Mereka juga sudah bosan dan jengah dengan Amerika Serikat (AS). Baik Saudi, Iran, UEA, dan Mesir berusaha mencari keseimbangan baru dalam kerja sama ekonomi dan geopolitik.
Foto/Reuters
Sebelum Arab Saudi diundang ke BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), China telah menjalin kemitraan strategis yang komprehensif dengan aktor-aktor regional, terlibat dalam dialog strategis dengan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk dan berpartisipasi aktif sebagai bagian dari Kerjasama China-Forum Arab, di antara banyak tempat lainnya.
Sedangkan Rusia, dengan warisan Soviet di kawasan ini, memelihara hubungan yang melampaui bidang ekonomi. Meskipun terdapat perbedaan politik, khususnya mengenai negara-negara seperti Suriah dan Iran, hubungan Rusia dengan wilayah tersebut telah berkembang sejak tahun 2015, terutama di tengah konfrontasinya dengan Barat terkait konflik Ukraina.
"Peran penting Arab Saudi di kawasan ini dan peluang yang diberikan oleh kondisi saat ini telah menarik Tiongkok dan Rusia untuk menarik Riyadh ke dalam wilayah mereka. Narasi ini terungkap ketika kedua negara mengamati perubahan dinamika Arab Saudi dalam aliansinya dengan Washington serta transformasi domestik yang sedang berlangsung di bidang politik dan ekonomi," kata Omar Munassar, pakar geopolitik, dilansir Manara Magazine.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) bertujuan untuk mendirikan kerajaan keempat Arab Saudi melalui modernisasi dalam negeri dan reorientasi kebijakan luar negeri Kerajaan. Ia percaya bahwa menjalin kemitraan global yang kuat dan memastikan stabilitas regional sangat penting untuk mewujudkan rencana Visi 2030-nya.
Latar belakang geopolitik dan kepentingan ekonomi menjadi dasar keempat negara tersebut bergabung dengan aliansi Moskow dan Beijing. Mereka juga sudah bosan dan jengah dengan Amerika Serikat (AS). Baik Saudi, Iran, UEA, dan Mesir berusaha mencari keseimbangan baru dalam kerja sama ekonomi dan geopolitik.
4 Negara Arab yang Gabung Aliansi Rusia dan China
1. Arab Saudi
Foto/Reuters
Sebelum Arab Saudi diundang ke BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), China telah menjalin kemitraan strategis yang komprehensif dengan aktor-aktor regional, terlibat dalam dialog strategis dengan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk dan berpartisipasi aktif sebagai bagian dari Kerjasama China-Forum Arab, di antara banyak tempat lainnya.
Sedangkan Rusia, dengan warisan Soviet di kawasan ini, memelihara hubungan yang melampaui bidang ekonomi. Meskipun terdapat perbedaan politik, khususnya mengenai negara-negara seperti Suriah dan Iran, hubungan Rusia dengan wilayah tersebut telah berkembang sejak tahun 2015, terutama di tengah konfrontasinya dengan Barat terkait konflik Ukraina.
"Peran penting Arab Saudi di kawasan ini dan peluang yang diberikan oleh kondisi saat ini telah menarik Tiongkok dan Rusia untuk menarik Riyadh ke dalam wilayah mereka. Narasi ini terungkap ketika kedua negara mengamati perubahan dinamika Arab Saudi dalam aliansinya dengan Washington serta transformasi domestik yang sedang berlangsung di bidang politik dan ekonomi," kata Omar Munassar, pakar geopolitik, dilansir Manara Magazine.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) bertujuan untuk mendirikan kerajaan keempat Arab Saudi melalui modernisasi dalam negeri dan reorientasi kebijakan luar negeri Kerajaan. Ia percaya bahwa menjalin kemitraan global yang kuat dan memastikan stabilitas regional sangat penting untuk mewujudkan rencana Visi 2030-nya.
tulis komentar anda