5 Fakta Menarik Abdul Malik al-Houthi, Pemimpin Houthi yang Misterius dan Penuh Teka-teki

Sabtu, 13 Januari 2024 - 15:19 WIB
Pada bulan Januari 2022, Houthi meningkatkan pertaruhannya dengan serangan rudal terhadap pariwisata Teluk dan pusat komersial Uni Emirat Arab, seperti Arab Saudi yang merupakan sekutu utama AS.

β€œDia (al-Houthi) berhasil mengubah milisi pedesaan yang sebagian besar terlibat dalam taktik pemberontakan menjadi salah satu kelompok bersenjata non-negara yang paling tangguh di kawasan ini,” kata Ludovico Carlino, Analis Utama, Country Risk, Timur Tengah dan Afrika Utara di HIS Markit.

Dalam pidatonya pada tahun 2022, al-Houthi mengatakan tujuannya adalah untuk dapat mencapai target apa pun di Arab Saudi atau Uni Emirat Arab, keduanya merupakan produsen minyak utama OPEC yang memandang Iran dan proksinya sebagai ancaman keamanan utama di Timur Tengah dan sekitarnya. .

3. Tidak Pernah Bertemu di Media dan Enggan Tampil di Publik



Foto/Reuters

Al-Houthi dikenal jarang tinggal lama di satu tempat, tidak pernah bertemu media, dan sangat enggan tampil di depan umum sesuai jadwal.

Sejak dimulainya perang Yaman – yang secara luas dipandang sebagai konflik proksi antara Arab Saudi dan Iran – para pejabat asing yang berurusan dengan al-Houthi belum pernah bertemu dengannya secara langsung, kata sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Banyak orang yang ingin bertemu diminta untuk melakukan perjalanan ke markas Houthi di Sanaa, di mana konvoi keamanan Houthi akan membawa mereka ke rumah persembunyian dan melakukan pemeriksaan keamanan sebelum membawa mereka ke ruang atas di mana ia hanya akan muncul di layar.

4. Memperjuang Syiah Zyadi

Gerakan Houthi dibentuk untuk memperjuangkan kepentingan Syiah Zaydi, sebuah sekte minoritas yang memerintah kerajaan 1.000 tahun di Yaman hingga tahun 1962 tetapi semakin merasa terancam oleh pemerintahan Ali Abdullah Saleh pada tahun 1990-2012.

Dukungan Iran terhadap Houthi, yang memaksa pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung Arab Saudi mengasingkan diri pada tahun 2021, telah membantu Teheran memperluas jaringan proksi regionalnya, yang mencakup Hizbullah di Lebanon dan milisi di Irak dan Suriah.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More