4 Keuntungan yang Didapat Arab Saudi dari Normalisasi dengan Israel
Jum'at, 12 Januari 2024 - 14:07 WIB
JAKARTA - Arab Saudi mengaku masih tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Gaza, Palestina, berakhir. Setidaknya ada keuntungan yang bisa diperoleh Riyadh dari langkah seperti itu.
Pengakuan Arab Saudi disampaikan Pangeran Khalid bin Bandar, Duta Besar Aab Saudi di London, kepada BBC.
Pangeran Khalid mengakui bahwa kesepakatan normalisasi sudah hampir tercapai, tetapi kerajaan menghentikan pembicaraan yang ditengahi Amerika Serikat setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
“Bagi kami, titik akhir pasti mencakup negara Palestina yang merdeka,” katanya.
"Kami hampir mencapai normalisasi, oleh karena itu kami dekat dengan negara Palestina. Yang satu tidak akan terjadi tanpa yang lain. Urutannya, bagaimana pengelolaannya, itulah yang sedang dibahas," papar Pangeran Khalid.
Menurut sang pangeran, normalisasi masih merupakan sebuah harapan namun tidak akan mengorbankan rakyat Palestina, dan bahwa kesepakatan apa pun juga harus mengarah pada pembentukan negara Palestina.
4 Keuntungan Bisa Diperoleh Arab Saudi dari Normalisasi dengan Israel
Kerja sama keamanan antara Arab Saudi dan Israel dapat membantu kedua negara untuk menghadapi ancaman keamanan bersama, termasuk dari kelompok-kelompok teroris.
Selain itu, Arab Saudi juga dapat menggunakan normalisasi hubungan dengan Israel untuk menekan rezim Zionis Israel untuk membuat konsesi dalam proses perdamaian dengan Palestina. Arab Saudi dapat mengancam untuk membatalkan normalisasi jika Israel tidak mau berunding dengan Palestina.
Namun, Arab Saudi juga menghadapi tantangan dalam normalisasi hubungan dengan Israel. Salah satu tantangan terbesar adalah reaksi dari masyarakat Arab Saudi, yang masih banyak yang menentang hubungan dengan rezim Zionis.
Arab Saudi perlu menangani tantangan ini dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusuhan atau ketidakstabilan politik.
Tantangan Arab Saudi dalam Normalisasi Hubungan dengan Israel
Pengakuan Arab Saudi disampaikan Pangeran Khalid bin Bandar, Duta Besar Aab Saudi di London, kepada BBC.
Pangeran Khalid mengakui bahwa kesepakatan normalisasi sudah hampir tercapai, tetapi kerajaan menghentikan pembicaraan yang ditengahi Amerika Serikat setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga
“Bagi kami, titik akhir pasti mencakup negara Palestina yang merdeka,” katanya.
"Kami hampir mencapai normalisasi, oleh karena itu kami dekat dengan negara Palestina. Yang satu tidak akan terjadi tanpa yang lain. Urutannya, bagaimana pengelolaannya, itulah yang sedang dibahas," papar Pangeran Khalid.
Menurut sang pangeran, normalisasi masih merupakan sebuah harapan namun tidak akan mengorbankan rakyat Palestina, dan bahwa kesepakatan apa pun juga harus mengarah pada pembentukan negara Palestina.
4 Keuntungan Bisa Diperoleh Arab Saudi dari Normalisasi dengan Israel
1. Keamanan
Arab Saudi akan mendapatkan mitra keamanan baru di kawasan Timur Tengah. Israel adalah negara dengan militer yang kuat dan memiliki pengalaman dalam menghadapi ancaman terorisme.Kerja sama keamanan antara Arab Saudi dan Israel dapat membantu kedua negara untuk menghadapi ancaman keamanan bersama, termasuk dari kelompok-kelompok teroris.
2. Ekonomi
Arab Saudi dapat membuka akses ke pasar Israel, yang memiliki ekonomi yang maju. Kerja sama ekonomi antara Arab Saudi dan Israel dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara.3. Teknologi
Arab Saudi dapat memperoleh teknologi canggih dari Israel, seperti teknologi pertahanan dan teknologi energi. Kerja sama teknologi antara Arab Saudi dan Israel dapat membantu Arab Saudi untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan mengembangkan sumber energi terbarukan.4. Diplomatik
Normalisasi hubungan dengan Israel akan meningkatkan status Arab Saudi di dunia internasional. Arab Saudi akan dianggap sebagai negara yang lebih moderat dan terbuka, yang dapat membantunya untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara lain.Selain itu, Arab Saudi juga dapat menggunakan normalisasi hubungan dengan Israel untuk menekan rezim Zionis Israel untuk membuat konsesi dalam proses perdamaian dengan Palestina. Arab Saudi dapat mengancam untuk membatalkan normalisasi jika Israel tidak mau berunding dengan Palestina.
Namun, Arab Saudi juga menghadapi tantangan dalam normalisasi hubungan dengan Israel. Salah satu tantangan terbesar adalah reaksi dari masyarakat Arab Saudi, yang masih banyak yang menentang hubungan dengan rezim Zionis.
Arab Saudi perlu menangani tantangan ini dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusuhan atau ketidakstabilan politik.
Tantangan Arab Saudi dalam Normalisasi Hubungan dengan Israel
1. Reaksi Masyarakat
Masyarakat Arab Saudi masih banyak yang menentang hubungan dengan Israel. Pemerintah Arab Saudi perlu menangani tantangan ini dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusuhan atau ketidakstabilan politik.2. Isu Palestina
Arab Saudi harus memastikan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel tidak mengorbankan perjuangan Palestina. Arab Saudi harus terus mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.3. Tekanan dari Iran
Iran pernah bermusuhan Arab Saudi. Iran selama ini gencar menentang normalisasi hubungan antara negara-negara Timur Tengah dengan Israel. Teheran dapat menggunakan masalah normalisasi Arab Saudi-Israel untuk meningkatkan dukungan dan pengaruh di kawasan Timur Tengah.(mas)
tulis komentar anda