Eks Jenderal Israel: Perang Melawan Hamas di Gaza Akan Berlangsung Setahun

Selasa, 09 Januari 2024 - 09:35 WIB
Pensiunan jenderal terkenal Israel, Amon Yadlin, sebut perang melawan Hamas di Gaza akan berlangsung setahun. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Amon Yadlin, seorang pensiunan jenderal tersohor Israel, mengatakan perang melawan Hamas di Gaza, Palestina, akan berlangsung setidaknya setahun.

Mayor Jenderal (Purn) Amos Yadlin merupakan mantan Panglima Angkatan Udara Israel yang dekat dengan komandan senior aktif.

Dia membandingkan operasi militer Israel di Gaza dengan kampanye militer internasional melawan ISIS pada tahun 2017, yang berlangsung selama sembilan bulan. Namun, kata Yadlin, situasi di Gaza jauh lebih menantang.



“Diperlukan waktu satu tahun untuk mengalahkan Hamas. Ini bukan Perang Enam Hari (tahun 1967). Jangka waktunya panjang. Mosul dan Raqqa (benteng ISIS) tidak dibentengi di bawah tanah dan koalisinya mencakup 85 negara," katanya, seperti dikutip dari Novinite, Selasa (9/1/2024).



Dalam sebuah pengarahan, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Daniel Hagari mengatakan bahwa Gaza tengah dan selatan, tempat upaya militer sekarang terkonsentrasi, padat dan dipenuhi milisi yang bercokol di “kota terowongan bawah tanah”.

"Dibutuhkan waktu tiga bulan untuk membersihkan daerah tersebut dan pertempuran akan berlanjut hingga tahun 2024,” kata Hagari.

Dia menambahkan bahwa pertempuran yang tersebar mungkin terjadi di Gaza utara, bersamaan dengan roket yang ditembakkan secara sporadis dari sana ke Israel. Namun, kata Hagari, para milisi Hamas tidak memiliki struktur dan tanpa komandan.

Terdapat kekhawatiran yang meluas bahwa bentrokan di sepanjang perbatasan utara Israel dengan Hizbullah dapat meningkat menjadi perang habis-habisan, yang mungkin akan menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam konflik yang lebih luas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang tidak akan berakhir sampai tujuan menghancurkan Hamas, membebaskan sandera Israel dan memastikan Gaza tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan Israel tercapai.

"Saya mengatakan ini kepada musuh dan teman kami. Ini adalah tanggung jawab kami dan komitmen kami," paparnya.

Netanyahu menghadapi pertemuan yang sulit minggu ini dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken, yang sedang melakukan tur selama seminggu di Timur Tengah.

Diplomat utama Washington diperkirakan akan menuntut agar Tel Aviv berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil di Gaza, mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan mencapai wilayah tersebut dan menawarkan proposal yang lebih rinci untuk mengatur wilayah tersebut setelah serangan militer Israel berakhir.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More