Perang 3 Bulan Melawan Hamas, Israel Tekor Rp914 Triliun

Senin, 08 Januari 2024 - 09:11 WIB
Perang tiga bulan melawan Hamas di Gaza membuat ekonomi Israel rugi hingga lebih dari Rp914 triliun. Foto/IDF
TEL AVIV - Perang tiga bulan Israel melawan Hamas telah merugikan perekonomian nasionalnya sekitar 217 miliar shekel (lebih dari Rp914 triliun). Angka kerugian ini dipaparkan media setempat, Yedioth Ahronoth, pada hari Minggu (7/1/2024).

“Setelah menghitung setiap aspek perang sejauh ini, biaya yang harus ditanggung mencapai sekitar USD59 miliar. Ini termasuk anggaran perang itu sendiri serta berbagai bentuk bantuan keuangan untuk setiap warga sipil yang pendapatannya berkurang karena konflik,” tulis surat kabar tersebut dalam laporannya.

Laporan tersebut mengatakan bahwa angka itu telah menjadikan Operasi Pedang Besi sebagai kampanye militer paling ekspansif dalam sejarah negara Israel.





Saat ini, gaji Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menghabiskan anggaran Israel sekitar 600 juta shekel (Rp2 triliun) per hari, dengan setiap pasukan cadangan yang direkrut hingga akhir tahun 2024 dijanjikan 300 shekel per hari.

Biaya kompensasi bagi dunia usaha diperkirakan mencapai puluhan miliar shekel. Namun, biaya-biaya tersebut tidak meningkat karena operasi bisnis telah kembali beroperasi penuh di sebagian besar negara.

Kerusakan properti di komunitas Israel di dekat perbatasan Gaza diperkirakan sekitar 15-20 miliar shekel.

Sementara itu, jumlah dana tersebut meningkat di komunitas Israel utara yang terjebak di tengah permusuhan dengan Hizbullah Lebanon, namun diyakini jumlahnya mencapai 5-7 miliar shekel.

Miliaran shekel juga ditujukan kepada 125.000 pengungsi Israel yang harus meninggalkan rumah mereka di Israel utara dan selatan dan mungkin tidak dapat kembali dalam beberapa bulan mendatang.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More