Dikira Hamas, Ini Penampakan 4 Tentara Israel yang Dibunuh Pasukan Sendiri
Minggu, 07 Januari 2024 - 07:28 WIB
GAZA - Sayap militer Hamas Brigade al-Qassam telah merilis video penampakan empat tentara Israel sesaat sebelum dibunuh pasukannya sendiri yang mengira mereka sebagai musuh.
Keempat tentara Israel itu sebelumnya ditawan Brigade al-Qassam di Shujaiya, Gaza. Mereka dibunuh rekan mereka sendiri pada 15 Desember ketika pertempuran sengit pecah.
Militer Zionis mengakui bahwa pasukannya telah keliru membunuh tiga tentara Israel. Namun Brigade al-Qassam mengungkap bahwa empat, bukan tiga tentara Israel yang dibunuh pasukan Zionis sendiri—satu di antaranya seorang perwira.
Video yang dirilis Brigade al-Qassam, yang dipublikasikan Palestine Chronicle pada Minggu (7/1/2024), menunjukkan para tentara menuntut pemerintah mereka menghentikan pengeboman di Gaza, dan membebaskan mereka, bersama dengan para tentara lainnya, melalui kesepakatan dengan Hamas.
"Video terlampir menunjukkan tawanan pemukim Yotam Haim, Samer Talalka, dan Alon Shamriz yang dibunuh oleh tentara pendudukan sambil mengibarkan bendera putih dan berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani di lingkungan Shujaiya, Gaza," bunyi pernyataan Brigade al-Qassam dalam video tersebut.
“Sebelum kematian mereka, para pemukim [referensi ke tentara Israel] merekam pesan kepada keluarga mereka di mana mereka menyatakan keinginan mereka untuk dibebaskan. Mereka juga mengarahkan pesan kepada [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu di mana mereka memintanya untuk menghentikan pengeboman di Gaza, karena mereka hampir dibom beberapa kali. Terakhir, mereka membuktikan bahwa pejuang Perlawanan Palestina telah memperlakukan mereka dengan baik selama mereka ditawan," lanjut pernyataan Brigade al-Qassam.
Video dibuka dengan teks yang berbunyi; "Keinginan mereka adalah untuk kembali hidup, tetapi sesuatu berubah".
Video tersebut diakhiri dengan teks yang berbunyi; "Netanyahu dan pemerintahannya yang rasis dan ekstremis membunuh mereka. Waktu berlalu dan memudar".
Selain tiga tentara Israel yang diakui keliru dibunuh oleh pasukan Zionis, ada tentara keempat, yang dalam video disebut sebagai perwira, yang pembunuhannya tidak diakui oleh militer Zionis.
Pembunuhan langsung terhadap para tentara Israel di Shujaiya adalah bagian dari rasa malu yang lebih besar bagi militer Zionis, yang kegagalan upayanya untuk mengambil alih Shujaiya mengakibatkan tersingkirnya dan mundurnya sebagian besar Brigade Golani, pasukan elite utama Angkatan Darat Israel.
Selain itu, menurut pejabat Israel dan laporan media Zionis, para tawanan Israel dibunuh dari jarak dekat, meskipun mereka telanjang, mengibarkan bendera putih dan berteriak dalam bahasa Ibrani bahwa mereka adalah orang Israel.
Belakangan terungkap pula bahwa prajurit ketiga tewas dalam waktu 15 menit setelah dua prajurit lainnya dibunuh oleh rekannya sendiri.
Pembunuhan para tentara tersebut memicu kemarahan di kalangan warga Israel, karena militer mereka tidak hanya gagal menyelamatkan para tawanan, namun juga secara aktif membunuh mereka.
Menurut Brigade al-Qassam dan kelompok perlawanan Palestina lainnya di Gaza, puluhan tawanan telah tewas dalam pengeboman Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Terlepas dari semua ini, pemerintahan Israel di bawah Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa hanya perang yang dapat memulangkan tawanan militer Israel dari tangan Hamas.
Keempat tentara Israel itu sebelumnya ditawan Brigade al-Qassam di Shujaiya, Gaza. Mereka dibunuh rekan mereka sendiri pada 15 Desember ketika pertempuran sengit pecah.
Militer Zionis mengakui bahwa pasukannya telah keliru membunuh tiga tentara Israel. Namun Brigade al-Qassam mengungkap bahwa empat, bukan tiga tentara Israel yang dibunuh pasukan Zionis sendiri—satu di antaranya seorang perwira.
Baca Juga
Video yang dirilis Brigade al-Qassam, yang dipublikasikan Palestine Chronicle pada Minggu (7/1/2024), menunjukkan para tentara menuntut pemerintah mereka menghentikan pengeboman di Gaza, dan membebaskan mereka, bersama dengan para tentara lainnya, melalui kesepakatan dengan Hamas.
"Video terlampir menunjukkan tawanan pemukim Yotam Haim, Samer Talalka, dan Alon Shamriz yang dibunuh oleh tentara pendudukan sambil mengibarkan bendera putih dan berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani di lingkungan Shujaiya, Gaza," bunyi pernyataan Brigade al-Qassam dalam video tersebut.
“Sebelum kematian mereka, para pemukim [referensi ke tentara Israel] merekam pesan kepada keluarga mereka di mana mereka menyatakan keinginan mereka untuk dibebaskan. Mereka juga mengarahkan pesan kepada [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu di mana mereka memintanya untuk menghentikan pengeboman di Gaza, karena mereka hampir dibom beberapa kali. Terakhir, mereka membuktikan bahwa pejuang Perlawanan Palestina telah memperlakukan mereka dengan baik selama mereka ditawan," lanjut pernyataan Brigade al-Qassam.
Video dibuka dengan teks yang berbunyi; "Keinginan mereka adalah untuk kembali hidup, tetapi sesuatu berubah".
Video tersebut diakhiri dengan teks yang berbunyi; "Netanyahu dan pemerintahannya yang rasis dan ekstremis membunuh mereka. Waktu berlalu dan memudar".
Selain tiga tentara Israel yang diakui keliru dibunuh oleh pasukan Zionis, ada tentara keempat, yang dalam video disebut sebagai perwira, yang pembunuhannya tidak diakui oleh militer Zionis.
Pembunuhan langsung terhadap para tentara Israel di Shujaiya adalah bagian dari rasa malu yang lebih besar bagi militer Zionis, yang kegagalan upayanya untuk mengambil alih Shujaiya mengakibatkan tersingkirnya dan mundurnya sebagian besar Brigade Golani, pasukan elite utama Angkatan Darat Israel.
Selain itu, menurut pejabat Israel dan laporan media Zionis, para tawanan Israel dibunuh dari jarak dekat, meskipun mereka telanjang, mengibarkan bendera putih dan berteriak dalam bahasa Ibrani bahwa mereka adalah orang Israel.
Belakangan terungkap pula bahwa prajurit ketiga tewas dalam waktu 15 menit setelah dua prajurit lainnya dibunuh oleh rekannya sendiri.
Pembunuhan para tentara tersebut memicu kemarahan di kalangan warga Israel, karena militer mereka tidak hanya gagal menyelamatkan para tawanan, namun juga secara aktif membunuh mereka.
Menurut Brigade al-Qassam dan kelompok perlawanan Palestina lainnya di Gaza, puluhan tawanan telah tewas dalam pengeboman Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Terlepas dari semua ini, pemerintahan Israel di bawah Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa hanya perang yang dapat memulangkan tawanan militer Israel dari tangan Hamas.
(mas)
tulis komentar anda