Negara NATO Ini Rekrut Pemimpin Kapal Selam Nuklir via Media Sosial

Sabtu, 06 Januari 2024 - 13:25 WIB
Inggris, salah satu negara terkuat NATO, memasang iklan lowongan kerja di media sosial untuk merekrut pemimpin armada kapal selam nuklir. Foto/Royal Navy
LONDON - Angkatan Laut Kerajaan Inggris, salah satu negara terkuat NATO, memasang iklan lowongan pekerjaan di LinkedIn ketika mereka berupaya merekrut laksamana baru untuk memimpin armada kapal selam nuklir.

Menurut sumber militer Inggris, itu menjadi langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memalukan.

Iklan lowongan pekerjaan tersebut terlihat oleh media Inggris pada hari Jumat, setelah pertama kali muncul di situs media sosial untuk kalangan profesional akhir bulan lalu.



Meskipun perwira senior biasanya naik pangkat, The Times melaporkan bahwa saat ini tidak ada orang yang cocok untuk menggantikan direktur kapal selam Laksamana Muda Simon Asquith atau siapa yang bersedia melakukannya.



“Angkatan Laut Kerajaan sedang merekrut seorang direktur kapal selam, yang bertanggung jawab atas operasi siluman, elite dan trisula yang sangat rahasia, penangkal nuklir kita,” bunyi iklan rekrutmen Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

"Kandidat harus menjadi anggota pasukan cadangan atau pernah bertugas di kapal selam dengan pasukan reguler," lanjut iklan tersebut.

Informasi terpisah di situs militer menyatakan bahwa posisi bintang dua memerlukan komitmen setidaknya dua tahun. Gaji tahunan yang akan diterima sebesar £150.000.

Dalam komentarnya kepada The Times, seorang mantan awak kapal selam senior yang tidak disebutkan namanya mengecam upaya rekrutmen online tersebut sebagai “tindakan sangat memalukan".

"Satu-satunya orang yang melamar adalah seorang komodor insinyur senjata, yang tidak memenuhi syarat, segera setelah iklan tersebut ditayangkan," katanya.

Sumber militer lainnya menggambarkan keputusan tersebut sebagai “tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya", dan menunjukkan bahwa keputusan tersebut menyoroti krisis rekrutmen di Angkatan Bersenjata Kerajaan Inggris, salah satunya adalah Angkatan Laut.

Awal pekan ini, The Telegraph mencatat bahwa Angkatan Laut sangat kekurangan personel sehingga terpaksa menonaktifkan dua kapal perang agar dapat mengawaki fregat kelas baru dengan tepat.

Kapal-kapal yang dinonaktifkan adalah HMS Argyll dan HMS Westminster—yang terakhir baru saja menyelesaikan renovasi yang memakan biaya besar.

Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps juga telah melontarkan rencana untuk mempensiunkan sepasang kapal serbu amfibi karena kurangnya tenaga kerja,

Sementara itu, angka terbaru yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan menunjukkan penurunan personel hampir 4% di seluruh angkatan bersenjata pada tahun 2023.

Namun, beberapa pengamat kurang kritis terhadap kampanye iklan yang sedang berlangsung, dan mantan komandan Angkatan Laut Tom Sharpe mengatakan cara rekrutmen tersebut masuk akal.

“Dalam dunia yang ideal, Angkatan Laut Kerajaan Inggris akan memilih dari dalam—tapi kita tidak termasuk di dalamnya, jadi memberikan jaring yang lebih luas untuk peran ini masuk akal bagi saya,” kata Sharpe kepada The Telegraph.

Seorang juru bicara Angkatan Laut Kerajaan Inggris menolak untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai iklan lowongan pekerjaan di LinkedIn tersebut."Tidak pantas untuk berkomentar sebelum penunjukan dibuat," katanya.

"Namun militer berkomitmen untuk memastikan bahwa Angkatan Laut memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan operasional saat ini dan masa depan," paparnya, yang dilansir RT, Sabtu (6/1/2024).
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More