4 Tugas Berat Sekjen PBB, dari CEO hingga Penjaga Perdamaian

Jum'at, 05 Januari 2024 - 13:13 WIB
Sekjen PBB memiliki tugas berat untuk menjaga perdamaian. Foto/Reuters
WASHINGTON - Di luar peran kepala administrasi, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) peran Sekjen PBB sebagai “diplomat dan advokat yang setara, pegawai negeri dan CEO.”

Sekjen PBB diharuskan menjunjung tinggi nilai-nilai Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahkan dengan risiko menantang negara-negara anggotanya. Misalnya, ketika ketegangan meningkat antara orang Serbia dan etnis Albania di Kosovo pada tahun 1999, Sekjen Kofi Annan (1997–2006) dengan terkenal mengatakan bahwa “tidak ada pemerintah yang berhak bersembunyi di balik kedaulatan nasional untuk melanggar hak asasi manusia.”

Namun, Simon Chesterman dari National University of Singapore dan Thomas M. Franck dari New York University mengungkapkan Sekjen PBB adalah pemegang jabatan kadang-kadang diperlakukan sebagai “pesuruh dan karung tinju”, yang diharapkan menjadi kekuatan politik yang independen dan seorang pegawai negeri.



Meskipun terdapat persyaratan pekerjaan yang luas dan tidak jelas, beberapa norma informal dipatuhi dalam penunjukan untuk posisi tersebut. Sekjen biasanya berasal dari negara-negara yang dianggap sebagai negara netral berukuran kecil atau menengah. Sampai saat ini, semua orang yang ditunjuk adalah diplomat karir laki-laki.

Mereka umumnya menjabat tidak lebih dari dua masa jabatan lima tahun. Meskipun warga negara dari negara Eropa Timur belum memegang kursi tersebut, rotasi regional tetap dilakukan. Lima anggota tetap Dewan Keamanan—China, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat—secara adat menghindari pencalonan warga negara mereka.

4 Tugas Berat Sekjen PBB, dari CEO hingga Penjaga Perdamaian

1. Administratif



Foto/Reuters

Melansir Council on Foreign Relations, Sekjen mengawasi Sekretariat PBB, yang berfungsi sebagai kantor eksekutif PBB dan menangani operasi, termasuk penelitian, penerjemahan, dan hubungan media. Sekretariat memiliki staf lebih dari tiga puluh enam ribu orang.

Setiap Sekjen PBB menangani tanggung jawab administratifnya secara berbeda. Hammarskjöld membentuk sistem kantor yang bertanggung jawab atas aspek hukum, politik, personalia, dan anggaran sekretariat, sementara Boutros Boutros-Ghali (1992–1996) menambahkan wakil sekjen untuk mengawasi operasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More