Pasukan Israel Telanjangi Pria dan Anak-anak Palestina di Stadion Gaza, Videonya Viral
Rabu, 27 Desember 2023 - 07:20 WIB
GAZA - Pasukan Israel menangkap puluhan warga Palestina di lapangan terbuka stadion di Gaza pada Senin (25/12/2023).
Warga Palestina itu ditelanjangi dan diikat tangannya di belakang punggung, menurut foto dan rekaman video yang dibagikan di media lokal.
Laporan mengatakan pasukan Israel telah menganiaya warga, termasuk laki-laki, anak-anak dan orang tua, sebelum mengumpulkan mereka di lapangan terbuka.
Rekaman video menunjukkan tentara Israel, dengan tank, mengarahkan senjatanya ke arah warga Palestina yang ditahan.
Warga Palestina terlihat memasuki lapangan dalam barisan dengan tangan terangkat sebelum duduk di tempat yang ditentukan.
Video diakhiri dengan gambar tentara Israel yang menggendong bayi terbungkus selimut.
Video tersebut, yang dilaporkan diambil seorang jurnalis foto Israel, menunjukkan bagaimana pasukan Israel telah mengubah stadion tersebut menjadi pusat penahanan massal.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan pada tanggal 20 Desember bahwa pasukan tentara Israel telah melakukan eksekusi lapangan terhadap warga sipil, setelah menahan mereka dari rumahnya.
Pemantau hak asasi manusia memperoleh kesaksian tentang pasukan tentara Israel yang menyerbu rumah-rumah dan menembaki warga Palestina tanpa alasan.
Euro-Med Monitor mengatakan pihaknya juga menerima kesaksian serupa tentang kekejaman yang dilakukan pasukan Israel di sejumlah wilayah yang mereka duduki, termasuk pembunuhan dan eksekusi di lapangan.
Awal bulan ini, militer Israel mengatakan pihaknya mengumpulkan pria Palestina di Gaza utara untuk diinterogasi.
Rekaman yang dirilis pada saat itu menunjukkan puluhan pria ditelanjangi, ditutup matanya, dan tangan terikat, dibawa ke lokasi yang dirahasiakan.
Seorang saksi mengatakan setidaknya tujuh orang telah ditembak mati oleh tentara karena tidak segera mematuhi perintah tentara, menurut Euro-Med Monitor.
Orang-orang tersebut dilaporkan ditangkap dari rumah dan sekolah yang menampung keluarga pengungsi di Jalur Gaza utara.
Euro-Med Monitor mengatakan para dokter, akademisi, jurnalis, dan warga senior termasuk di antara mereka yang ditahan.
Diaa al-Kahlout, jurnalis yang bekerja untuk outlet berita Al-Araby Al-Jadeed, diidentifikasi sebagai salah satu pria yang ditahan.
Beberapa video menunjukkan mereka berada di kawasan perumahan sebelum dimuat ke truk. Foto lain menunjukkan mereka berbaris di area terbuka berpasir. Tidak jelas ke mana mereka dibawa.
Militer Israel tidak segera mengomentari penangkapan massal tersebut.
Beberapa media Israel menuding orang-orang tersebut “kemungkinan” adalah anggota Hamas, namun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Osama Hamdan, anggota biro politik Hamas, membantah telah terjadi penangkapan massal terhadap anggota kelompok tersebut dan menyamakan penangkapan tersebut dengan "kamp konsentrasi Nazi".
Dia mengatakan kepada Al Araby TV bahwa, “Rekaman itu menunjukkan penangkapan dan penganiayaan terhadap warga sipil tak bersenjata yang tidak ada hubungannya dengan operasi militer.”
Kebiadaban rezim kolonial apartheid Israel sudah terkenal sejak dulu. Israel telah membunuh lebih dari 20.000 warga Palestina di Jalur Gaza.
Amerika Serikat menjadi pemasok senjata utama yang digunakan untuk membunuh warga Palestina.
Warga Palestina itu ditelanjangi dan diikat tangannya di belakang punggung, menurut foto dan rekaman video yang dibagikan di media lokal.
Laporan mengatakan pasukan Israel telah menganiaya warga, termasuk laki-laki, anak-anak dan orang tua, sebelum mengumpulkan mereka di lapangan terbuka.
Rekaman video menunjukkan tentara Israel, dengan tank, mengarahkan senjatanya ke arah warga Palestina yang ditahan.
Warga Palestina terlihat memasuki lapangan dalam barisan dengan tangan terangkat sebelum duduk di tempat yang ditentukan.
Video diakhiri dengan gambar tentara Israel yang menggendong bayi terbungkus selimut.
Video tersebut, yang dilaporkan diambil seorang jurnalis foto Israel, menunjukkan bagaimana pasukan Israel telah mengubah stadion tersebut menjadi pusat penahanan massal.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan pada tanggal 20 Desember bahwa pasukan tentara Israel telah melakukan eksekusi lapangan terhadap warga sipil, setelah menahan mereka dari rumahnya.
Pemantau hak asasi manusia memperoleh kesaksian tentang pasukan tentara Israel yang menyerbu rumah-rumah dan menembaki warga Palestina tanpa alasan.
Euro-Med Monitor mengatakan pihaknya juga menerima kesaksian serupa tentang kekejaman yang dilakukan pasukan Israel di sejumlah wilayah yang mereka duduki, termasuk pembunuhan dan eksekusi di lapangan.
Warga Sipil Ditelanjangi dan Ditahan
Awal bulan ini, militer Israel mengatakan pihaknya mengumpulkan pria Palestina di Gaza utara untuk diinterogasi.
Rekaman yang dirilis pada saat itu menunjukkan puluhan pria ditelanjangi, ditutup matanya, dan tangan terikat, dibawa ke lokasi yang dirahasiakan.
Seorang saksi mengatakan setidaknya tujuh orang telah ditembak mati oleh tentara karena tidak segera mematuhi perintah tentara, menurut Euro-Med Monitor.
Orang-orang tersebut dilaporkan ditangkap dari rumah dan sekolah yang menampung keluarga pengungsi di Jalur Gaza utara.
Euro-Med Monitor mengatakan para dokter, akademisi, jurnalis, dan warga senior termasuk di antara mereka yang ditahan.
Diaa al-Kahlout, jurnalis yang bekerja untuk outlet berita Al-Araby Al-Jadeed, diidentifikasi sebagai salah satu pria yang ditahan.
Beberapa video menunjukkan mereka berada di kawasan perumahan sebelum dimuat ke truk. Foto lain menunjukkan mereka berbaris di area terbuka berpasir. Tidak jelas ke mana mereka dibawa.
Militer Israel tidak segera mengomentari penangkapan massal tersebut.
Beberapa media Israel menuding orang-orang tersebut “kemungkinan” adalah anggota Hamas, namun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Osama Hamdan, anggota biro politik Hamas, membantah telah terjadi penangkapan massal terhadap anggota kelompok tersebut dan menyamakan penangkapan tersebut dengan "kamp konsentrasi Nazi".
Dia mengatakan kepada Al Araby TV bahwa, “Rekaman itu menunjukkan penangkapan dan penganiayaan terhadap warga sipil tak bersenjata yang tidak ada hubungannya dengan operasi militer.”
Kebiadaban rezim kolonial apartheid Israel sudah terkenal sejak dulu. Israel telah membunuh lebih dari 20.000 warga Palestina di Jalur Gaza.
Amerika Serikat menjadi pemasok senjata utama yang digunakan untuk membunuh warga Palestina.
(sya)
tulis komentar anda