Pemimpin Hamas di Gaza: Para Pejuang Hancurkan Tentara Israel, Tak akan Menyerah

Selasa, 26 Desember 2023 - 07:02 WIB
Pemimpin Hamas di Gaza Yahya al-Sinwar. Foto/REUTERS
GAZA - Pemimpin Hamas di Gaza Yahya al-Sinwar menegaskan pejuang Hamas menimbulkan kerugian besar pada militer Israel dan tidak akan tunduk pada syarat mereka.

Sinwar mengungkap pesannya kepada anggota Hamas di luar wilayah tersebut.

Dalam surat yang dibagikan kepada Al Jazeera Arab pada Senin (25/12/2023), Sinwar meyakinkan para pemimpin kelompok Palestina di luar negeri tentang pencapaian sayap bersenjata setelah dua setengah bulan pemboman dan operasi darat Israel.



Dia mengklaim 5.000 tentara dan perwira Israel telah terbunuh dan terluka sejak operasi darat dimulai pada akhir Oktober.

“Sepertiga dari mereka, sekitar 1.660 orang, tewas, sementara sisanya cacat permanen atau terluka parah,” ujar dia.

Militer Israel mengatakan sejauh ini 156 tentara tewas dalam pertempuran darat, dan 600 orang lainnya terluka.

Namun, media Israel melaporkan jumlah tentara yang terluka jauh lebih tinggi, dengan alasan perbedaan antara angka yang diberikan tentara dan kasus yang didokumentasikan oleh rumah sakit.



Sinwar menambahkan pejuang Palestina, yang menggunakan taktik perang gerilya, seperti penembak jitu, rudal anti-tank dan alat peledak, telah merusak seluruhnya atau sebagian dari 750 kendaraan lapis baja Israel, termasuk tank.

“Brigade Izzudin al-Qassam sedang melakukan pertempuran sengit dan belum pernah terjadi sebelumnya melawan pasukan pendudukan Israel,” ungkap Sinwar, dilansir Al Jazeera.

Dia menambahkan, “Brigade al-Qassam menghancurkan tentara Israel dan akan terus melakukannya, dan mereka tidak akan tunduk pada syarat pendudukan.”

Brigade al-Qassam adalah faksi Palestina terbesar yang memerangi Israel di Gaza. Kelompok lainnya termasuk Saraya al-Quds (sayap bersenjata Jihad Islam) dan Brigade Abu Ali Mustafa yang lebih kecil, yang bersekutu dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina yang berhaluan kiri.

Laporan surat tersebut muncul di tengah pembaruan pembicaraan tidak langsung antara Hamas dan Israel mengenai gencatan senjata.

Israel dilaporkan mengusulkan penghentian sementara pertempuran di mana sekelompok warga Israel dapat dibebaskan dari Gaza dengan imbalan pembebasan beberapa tahanan Palestina.

Hamas secara terbuka menolak tawaran tersebut, dengan mengatakan tidak akan ada pertukaran tahanan sebelum tercapai kesepakatan untuk mengakhiri perang secara permanen dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Meskipun pemboman Israel dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menewaskan lebih dari 20.000 orang Palestina dan mendorong Gaza ke ambang bencana kemanusiaan, para pejuang Hamas tampaknya masih mampu menimbulkan kerugian besar pada militer Israel.

Sebanyak 14 tentara tewas selama akhir pekan di Jalur Gaza, termasuk di wilayah yang diklaim dikuasai tentara kolonial Israel.

Sejak 7 Oktober, tentara kolonial Israel telah merilis nama 489 tentara yang tewas dalam pertempuran atau tewas selama operasi. Jumlah tersebut termasuk mantan tawanan yang kemungkinan tewas akibat pemboman Israel.

Hamas dan faksi Palestina lainnya secara rutin mempublikasikan video serangan mereka terhadap posisi Israel, termasuk gambar senjata dan amunisi Israel yang disita selama pertempuran.

Militer Israel mengklaim membunuh ribuan pejuang Hamas dan menghancurkan banyak terowongan.

Namun, sejauh ini tidak ada kerusakan serius pada kemampuan tempur kelompok tersebut yang diketahui.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More