Lebih dari Setengah Juta Orang di Gaza Hadapi Bencana Kelaparan
Jum'at, 22 Desember 2023 - 10:34 WIB
“Ini bukan sekedar angka, ada anak-anak, perempuan dan laki-laki di balik statistik yang mengkhawatirkan ini,” ujar Kepala Ekonom WFP Arif Husain. “Kompleksitas, besarnya, dan kecepatan terjadinya krisis ini belum pernah terjadi sebelumnya.”
Laporan tersebut menekankan lebih banyak makanan darurat dan bantuan multi-sektoral sangat penting untuk mencegah kematian yang meluas.
“Jeda tujuh hari baru-baru ini menyoroti bahwa WFP dan mitranya dapat memberikan bantuan ketika kondisi memungkinkan, dan pembukaan kembali perbatasan Kerem Shalom membuka jalan bagi lebih banyak makanan dan pasokan bantuan lainnya untuk mengalir ke Gaza,” papar dia.
Mengulangi seruan gencatan senjata kemanusiaan, McCain menegaskan, “Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat orang-orang kelaparan. Akses kemanusiaan diperlukan saat ini agar pasokan dapat mengalir ke dan ke seluruh Gaza dan agar warga sipil dapat menerima bantuan penyelamatan nyawa dengan aman.”
Pada 12 Desember, Israel memutuskan membuka perbatasannya di Kerem Shalom untuk pengiriman langsung bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina di Gaza.
Penyeberangan Kerem Shalom, juga disebut Karm Abu Salem oleh orang Palestina, adalah satu-satunya penyeberangan komersial di Gaza. Lebih dari 60% bantuan ke Gaza biasanya melalui terminal tersebut sebelum pecahnya konflik saat ini.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Rezim kolonial Zionis telah membunuh lebih dari 20.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 52.000 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Juga terjadi kerusakan luas pada rumah-rumah dan infrastruktur lainnya, selain kekurangan makanan, air dan obat-obatan.
Israel mengatakan 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober. Serangan Hamas dilakukan untuk membalas pembunuhan dan penangkapan ribuan warga Palestina, serta penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh rezim kolonial Zionis.
Laporan tersebut menekankan lebih banyak makanan darurat dan bantuan multi-sektoral sangat penting untuk mencegah kematian yang meluas.
“Jeda tujuh hari baru-baru ini menyoroti bahwa WFP dan mitranya dapat memberikan bantuan ketika kondisi memungkinkan, dan pembukaan kembali perbatasan Kerem Shalom membuka jalan bagi lebih banyak makanan dan pasokan bantuan lainnya untuk mengalir ke Gaza,” papar dia.
Mengulangi seruan gencatan senjata kemanusiaan, McCain menegaskan, “Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat orang-orang kelaparan. Akses kemanusiaan diperlukan saat ini agar pasokan dapat mengalir ke dan ke seluruh Gaza dan agar warga sipil dapat menerima bantuan penyelamatan nyawa dengan aman.”
Pada 12 Desember, Israel memutuskan membuka perbatasannya di Kerem Shalom untuk pengiriman langsung bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina di Gaza.
Penyeberangan Kerem Shalom, juga disebut Karm Abu Salem oleh orang Palestina, adalah satu-satunya penyeberangan komersial di Gaza. Lebih dari 60% bantuan ke Gaza biasanya melalui terminal tersebut sebelum pecahnya konflik saat ini.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Rezim kolonial Zionis telah membunuh lebih dari 20.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 52.000 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Juga terjadi kerusakan luas pada rumah-rumah dan infrastruktur lainnya, selain kekurangan makanan, air dan obat-obatan.
Israel mengatakan 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober. Serangan Hamas dilakukan untuk membalas pembunuhan dan penangkapan ribuan warga Palestina, serta penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh rezim kolonial Zionis.
(sya)
tulis komentar anda