5 Negara Arab yang Rayakan Natal, 2 di Antaranya Menjadikan Hari Libur Nasional

Kamis, 21 Desember 2023 - 14:12 WIB
Perayaan Natal di Damaskus, Suriah, tahun 2022. Suriah menjadi satu dari lima negara Arab yang membolehkan perayaan Natal. Foto/REUTERS
JAKARTA - Ada sedikitnya lima negara Arab yang membolehkan masyarakat penganut Kristen merayakan Natal. Beberapa di antaranya bahkan menjadikan momen tersebut sebagai hari libur nasional.

Natal menjadi perayaan penting bagi umat Kristen di penjuru dunia. Umumnya, momen jatuh saban 25 Desember. Tak hanya negara-negara dengan penduduk mayoritas Kristen, perayaan Natal juga diramaikan masyarakat kawasan Arab.

Negara Arab yang Merayakan Natal

1. Arab Saudi





Arab Saudi dulunya termasuk negara Islam yang melarang perayaan Natal di tempat umum oleh penganut Kristen di kerajaan. Namun, aturan itu melunak seiring berjalannya waktu.



Salah satu momen puncak perubahan terlihat ketika Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menjadi Putra Mahkota dan kini menjadi Perdana Menteri.

Putra Raja Salman tersebut telah menjadikan Kerajaan Arab Saudi menjadi terbuka dengan budaya luar, termasuk dalam perayaan hari-hari besar non-Muslim.

Mengutip TRT World, Arab Saudi pernah melarang semua perayaan non-Islam di tempat umum. Namun, MBS mulai mengubahnya dengan membawa pemahaman yang lebih liberal.

Kendati bukan perintah langsung dari Kerajaan Arab Saudi, perubahan yang dibawa MBS mulai tampak di negara tersebut. Beberapa tahun terakhir, Arab Saudi mulai mengizinkan perayaan Natal secara terbuka bagi warga yang merayakan.

Salah satu dalih yang untuk perubahan kebijakan itu adalah upaya meningkatkan toleransi beragama serta membuka diri terhadap dunia internasional. Tak hanya Natal, Arab Saudi juga sudah mengadopsi beberapa tradisi Barat lainnya, termasuk Halloween.

2. Irak



Umat Kristen di Irak termasuk sebagai kelompok minoritas. Kendati begitu, ada salah satu komunitas Kristen tertua di negara tersebut yang sudah ada sejak abad ke-2.

Mengutip laman DW, Kamis (20/12/2023), Irak bahkan menjadikan tanggal 25 Desember yang biasa dikenal sebagai Hari Natal menjadi hari libur nasional. Kebijakan ini berlaku sejak 2018.

Komunitas Kristen di Irak memiliki beberapa tradisi dalam merayakan Natal. Salah satunya melibatkan api unggun raksasa yang dibuat melalui dahan berduri kering.

Teknisnya pun menarik, api akan dinyalakan setelah prosesi pembacaan kisah kelahiran Yesus. Jika duri pada pohon yang dibakar habis menjadi abu secara keseluruhan, ada anggapan bahwa tahun depan akan dipenuhi banyak rezeki.

3. Suriah



Kristen juga menjadi kelompok agama minoritas di Suriah. Namun, perayaan seperti Natal juga kerap dilakukan para pemeluknya secara bebas.

Mengutip laman Al Mayadeen, perayaan Natal tahun 2022 berlangsung di seluruh Suriah. Bahkan, ada karnaval meriah yang memenuhi jalan-jalan di Damaskus dan kota-kota lainnya.

Pada salah satu penampilan marching band Olive Scouts dari umat Katolik Melkite, mereka menyematkan slogan bertuliskan “Suriah, semoga Natalmu damai”. Masyarakat Suriah pun menyambut perayaan ini dengan gembira.

4. Yordania



Yordania menjadi satu dari sedikit negara Arab yang terbuka pada perayaan seperti Natal hingga Tahun Baru Masehi. Pada salah satu kebijakannya, pemerintah bahkan menjadikan momen-momen tersebut sebagai hari libur nasional.

Mengutip Jordan Times, Perdana Menteri Bishe al-Khasawneh telah mengumumkan tanggal 25 Desember 2023 dan 1 Januari 2024 sebagai hari libur resmi untuk seluruh kementerian dan lembaga pemerintah.

Tak hanya itu, para pegawai dan mahasiswa yang beragama Kristen mendapat tambahan libur pada 26 Desember 2023.

Yordania juga memiliki salah satu tradisi Natal yang cukup menarik. Pada momen ini, mereka biasa menyiapkan sebuah hidangan bernama Infused Fruitcake.

5. Mesir



Natal di Mesir tidak dirayakan pada 25 Desember. Karena sebagian besar menganut Ortodoks Koptik, mereka menggunakan kalender berbeda untuk menentukan waktu Natal.

Biasanya, mereka memperingati Natal pada 7 Januari. Mengutip Middle East Eye, Mesir juga memiliki tradisi yang menarik terkait Natal.

Penganut Ortodoks Koptik biasa mengambil bagian untuk berpuasa selama 43 hari sebelum Natal. Saat berbuka, mereka memilih berpesta menggunakan hidangan populer khasnya.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More