AS Bingung Tentukan Siapa Penerima Pertama Vaksin Covid-19

Senin, 10 Agustus 2020 - 03:03 WIB
Ilustrasi
WASHINGTON - Otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) berharap pada akhir bulan depan untuk memiliki beberapa rancangan pedoman tentang bagaimana menjatah dosis awal vaksin Covid-19. Ini adalah keputusan yang sulit untuk menentukan siapa yang berada di antrian terdepan dalam vaksinasi.

"Tidak semua orang akan menyukai jawabannya. Akan ada banyak orang yang merasa bahwa mereka seharusnya berada di urutan teratas daftar," ucap Francis Collins, direktur National Institutes of Health.

Secara tradisional, baris pertama untuk penerima vaksin langka adalah petugas kesehatan dan orang-orang yang paling rentan terhadap infeksi yang ditargetkan.



(Baca: Catat Rekor Baru, Lima Juta Orang di AS Terinfeksi Covid-19 )

Tapi, Collins melemparkan ide-ide baru, seperti pertimbangan geografi dan memberikan prioritas kepada orang-orang di mana wabah paling sulit terjadi. "Kami berhutang pada mereka, beberapa prioritas khusus," kata Collins, seperti dilansir Al Arabiya.

Penelitian besar untuk membuktikan mana dari beberapa vaksin Covid-19 eksperimental yang aman dan efektif. Moderna Inc. dan Pfizer Inc. memulai tes pada akhir Juli, yang akhirnya akan mencakup 30.000 sukarelawan masing-masing.

Dalam beberapa bulan ke depan, panggilan yang sama besar untuk sukarelawan akan keluar untuk menguji vaksin yang dibuat oleh AstraZeneca, Johnson & Johnson dan Novavax, dan beberapa vaksin yang dibuat di China dalam studi tahap akhir yang lebih kecil di negara lain.

Bahkan, jika vaksin dinyatakan aman dan efektif pada akhir tahun, tidak akan ada cukup bagi semua orang yang menginginkannya, terutama karena sebagian besar vaksin potensial memerlukan dua dosis.

Ini adalah dilema global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang bergulat dengan pertanyaan yang sama, siapa yang pertama kali mencoba untuk memastikan vaksin didistribusikan secara adil ke negara-negara miskin, keputusan dibuat lebih sulit ketika negara-negara kaya memojokkan pasar untuk dosis pertama.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More