Prancis Marah Staf Diplomatiknya di Gaza Dibunuh Israel
Senin, 18 Desember 2023 - 17:27 WIB
Berbicara dalam pertemuan dengan rekannya dari Israel, Eli Cohen, pada hari Minggu di Tel Aviv, Colonna menyesali kenyataan bahwa terlalu banyak warga sipil yang terbunuh di Gaza di tangan militer Israel.
Menurut pejabat kesehatan Gaza, pengeboman brutal dan serangan darat Israel telah menyebabkan hampir 19.000 warga Palestina tewas, dan banyak lagi yang terluka. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk sejumlah besar anak-anak.
Sementara itu, pada hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Perancis mengeluarkan pernyataan bersama dengan Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Finlandia, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris yang meningkatkan kewaspadaan atas meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim ekstremis Yahudi terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Negara-negara Barat juga menuduh pemerintah Israel menciptakan “lingkungan yang nyaris impunitas” dengan gagal mengadili para pemukim Yahudi. "Perkembangan seperti itu mengancam prospek perdamaian abadi di kawasan," bunyi pernyataan bersama mereka.
Awal bulan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Israel untuk “mendefinisikan dengan lebih tepat” tujuan akhir mereka di Gaza.
Dia melanjutkan dengan memperkirakan bahwa tujuan yang dinyatakan untuk melenyapkan Hamas akan membuat permusuhan berlarut-larut selama satu dekade penuh.
Menurut pejabat kesehatan Gaza, pengeboman brutal dan serangan darat Israel telah menyebabkan hampir 19.000 warga Palestina tewas, dan banyak lagi yang terluka. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk sejumlah besar anak-anak.
Sementara itu, pada hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Perancis mengeluarkan pernyataan bersama dengan Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Finlandia, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris yang meningkatkan kewaspadaan atas meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim ekstremis Yahudi terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Negara-negara Barat juga menuduh pemerintah Israel menciptakan “lingkungan yang nyaris impunitas” dengan gagal mengadili para pemukim Yahudi. "Perkembangan seperti itu mengancam prospek perdamaian abadi di kawasan," bunyi pernyataan bersama mereka.
Awal bulan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Israel untuk “mendefinisikan dengan lebih tepat” tujuan akhir mereka di Gaza.
Dia melanjutkan dengan memperkirakan bahwa tujuan yang dinyatakan untuk melenyapkan Hamas akan membuat permusuhan berlarut-larut selama satu dekade penuh.
(mas)
tulis komentar anda