Korut Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Korsel dan Jepang Murka
Senin, 18 Desember 2023 - 14:29 WIB
“Dalam hal ini, seluruh Amerika Serikat akan berada dalam jangkauan rudal tersebut.”
Miyake mengatakan Jepang bekerja sama dengan Korsel dan AS untuk menganalisis peluncuran tersebut.
Berbicara pada konferensi pers hari Senin, juru bicara utama pemerintah Jepang mengatakan bahwa Tokyo telah memprotes peluncuran rudal terbaru melalui Kedutaan Pyongyang di Beijing.
Berdasarkan sanksi PBB, Korea Utara dilarang menggunakan teknologi rudal balistik.
“Tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistik yang berulang kali, merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan kawasan kami dan komunitas internasional, dan sama sekali tidak dapat diterima,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi.
Tokyo, Seoul dan Washington diperkirakan akan mulai mengoperasikan sistem untuk berbagi data peringatan rudal Korea Utara secara real-time sebelum akhir tahun ini, namun Hayashi mengatakan sistem tersebut belum beroperasi.
“Data peringatan rudal Korea Utara yang ditampilkan secara real-time berada pada tahap akhir implementasi, dan kami masih bekerja sama dengan AS dan Korea Selatan mengenai rinciannya, termasuk waktu spesifik untuk memulai implementasi,” katanya.
Gedung Putih juga mengecam manuver ICBM Korut. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara melalui telepon dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang menyusul apa yang disebut Washington sebagai “uji coba rudal balistik antarbenua".
Korea Utara terakhir kali meluncurkan ICBM pada bulan Juli, ketika mereka menembakkan rudal berbahan bakar padat Hwasong-18 yang baru.
Miyake mengatakan Jepang bekerja sama dengan Korsel dan AS untuk menganalisis peluncuran tersebut.
Berbicara pada konferensi pers hari Senin, juru bicara utama pemerintah Jepang mengatakan bahwa Tokyo telah memprotes peluncuran rudal terbaru melalui Kedutaan Pyongyang di Beijing.
Berdasarkan sanksi PBB, Korea Utara dilarang menggunakan teknologi rudal balistik.
“Tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistik yang berulang kali, merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan kawasan kami dan komunitas internasional, dan sama sekali tidak dapat diterima,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi.
Tokyo, Seoul dan Washington diperkirakan akan mulai mengoperasikan sistem untuk berbagi data peringatan rudal Korea Utara secara real-time sebelum akhir tahun ini, namun Hayashi mengatakan sistem tersebut belum beroperasi.
“Data peringatan rudal Korea Utara yang ditampilkan secara real-time berada pada tahap akhir implementasi, dan kami masih bekerja sama dengan AS dan Korea Selatan mengenai rinciannya, termasuk waktu spesifik untuk memulai implementasi,” katanya.
Gedung Putih juga mengecam manuver ICBM Korut. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara melalui telepon dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang menyusul apa yang disebut Washington sebagai “uji coba rudal balistik antarbenua".
Korea Utara terakhir kali meluncurkan ICBM pada bulan Juli, ketika mereka menembakkan rudal berbahan bakar padat Hwasong-18 yang baru.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda