Sosok Fumio Kishida, Perdana Menteri Jepang yang Kabinetnya Diterpa Skandal
Jum'at, 15 Desember 2023 - 14:36 WIB
JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menjadi sorotan publik setelah kabinetnya diguncang skandal penggalangan dana.
Menurut laporan Reuters, Fumio Kishida telah mengumumkan perubahan pada jajaran kabinetnya guna membendung dampak dari skandal yang muncul di pemerintahannya. Langkah ini juga diharapkan bisa menjadi jalan awal untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap kabinetnya.
Fumio Kishida telah menjabat PM Jepang sejak Oktober 2021 lalu.
Mengutip laman The Government of Japan, Jumat (15/12/2023), Kishida lahir di Tokyo pada 29 Juli 1957. Artinya, dia sudah memasuki usia 66 tahun.
Fumio Kishida merupakan putra dari Fumitake Kishida, seorang pejabat pemerintah di Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional. Sementara kakeknya adalah Masaki Kishida, pemilik departemen store yang juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Pada 1963, Kishida pindah ke New York, Amerika Serikat, karena ayahnya pindah tugas. Setelah menghabiskan beberapa waktu di Amerika Serikat, dia pulang ke Jepang pada 1973.
Menamatkan SMA Kaisei, Kishida masuk Fakultas Hukum Universitas Waseda pada 1978. Lulus kuliah, dia sempat bekerja di perbankan pada 1982.
Setelah mengarungi dunia perbankan selama beberapa waktu, Kishida mengikuti jejak keluarganya ke politik. Pada 1993, dia mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk distrik Hiroshima.
Menariknya, pencalonan pertamanya itu berhasil dimenangkan. Seiring waktu, kariernya politiknya menanjak cemerlang.
Pada 2007, Kishida dipercaya masuk kabinet pemerintahan. Dia menjadi Menteri Negara untuk Misi Khusus (Minister of State for Special Missions).
Setahun berselang, Kishida beralih menjadi Menteri Urusan Konsumen (Minister for Consumer Affairs). Kegemilangannya berlanjut ketika mendapat tugas baru sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang.
Selama menjadi Menlu Jepang, Kishida juga banyak melakukan gebrakan. Salah satunya adalah mewujudkan kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke negaranya.
Setelah itu, Kishida juga sempat menjabat Menteri Pertahanan di Kabinet Shinzo Abe (2017). Beberapa waktu setelahnya, dia sukses memenangkan pemilihan pemimpin Partai Demokrat Liberal.
Dengan status barunya sebagai Presiden Partai Demokrat Liberal, jalan Kishida menuju posisi Perdana Menteri Jepang semakin terbuka. Pada Oktober 2021, Parlemen Jepang secara resmi memilih Fumio Kishida sebagai Perdana Menteri (PM) setelah melakukan pemungutan suara.
Kishida tercatat sebagai PM ke-100 Jepang, menggantikan posisi Yoshihide Suga.
Demikian ulasan mengenai sosok Fumio Kishida yang menjadi Perdana Menteri (PM) Jepang.
Menurut laporan Reuters, Fumio Kishida telah mengumumkan perubahan pada jajaran kabinetnya guna membendung dampak dari skandal yang muncul di pemerintahannya. Langkah ini juga diharapkan bisa menjadi jalan awal untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap kabinetnya.
Sosok Fumio Kishida
Fumio Kishida telah menjabat PM Jepang sejak Oktober 2021 lalu.
Mengutip laman The Government of Japan, Jumat (15/12/2023), Kishida lahir di Tokyo pada 29 Juli 1957. Artinya, dia sudah memasuki usia 66 tahun.
Fumio Kishida merupakan putra dari Fumitake Kishida, seorang pejabat pemerintah di Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional. Sementara kakeknya adalah Masaki Kishida, pemilik departemen store yang juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Pada 1963, Kishida pindah ke New York, Amerika Serikat, karena ayahnya pindah tugas. Setelah menghabiskan beberapa waktu di Amerika Serikat, dia pulang ke Jepang pada 1973.
Menamatkan SMA Kaisei, Kishida masuk Fakultas Hukum Universitas Waseda pada 1978. Lulus kuliah, dia sempat bekerja di perbankan pada 1982.
Setelah mengarungi dunia perbankan selama beberapa waktu, Kishida mengikuti jejak keluarganya ke politik. Pada 1993, dia mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk distrik Hiroshima.
Menariknya, pencalonan pertamanya itu berhasil dimenangkan. Seiring waktu, kariernya politiknya menanjak cemerlang.
Pada 2007, Kishida dipercaya masuk kabinet pemerintahan. Dia menjadi Menteri Negara untuk Misi Khusus (Minister of State for Special Missions).
Setahun berselang, Kishida beralih menjadi Menteri Urusan Konsumen (Minister for Consumer Affairs). Kegemilangannya berlanjut ketika mendapat tugas baru sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang.
Selama menjadi Menlu Jepang, Kishida juga banyak melakukan gebrakan. Salah satunya adalah mewujudkan kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke negaranya.
Setelah itu, Kishida juga sempat menjabat Menteri Pertahanan di Kabinet Shinzo Abe (2017). Beberapa waktu setelahnya, dia sukses memenangkan pemilihan pemimpin Partai Demokrat Liberal.
Dengan status barunya sebagai Presiden Partai Demokrat Liberal, jalan Kishida menuju posisi Perdana Menteri Jepang semakin terbuka. Pada Oktober 2021, Parlemen Jepang secara resmi memilih Fumio Kishida sebagai Perdana Menteri (PM) setelah melakukan pemungutan suara.
Kishida tercatat sebagai PM ke-100 Jepang, menggantikan posisi Yoshihide Suga.
Demikian ulasan mengenai sosok Fumio Kishida yang menjadi Perdana Menteri (PM) Jepang.
(mas)
tulis komentar anda